Blog

  • Rumah link baru Sime Darby Property di City of Elmina terjual habis pada hari peluncuran.

    Article featured image

    Proyek perumahan terbaru Sime Darby Property di Kota Elmina kembali mencatatkan kesuksesan luar biasa dengan laris manisnya seluruh unit The Nine, Elmina Green pada hari pertama peluncurannya. Sebanyak 192 unit rumah terhubung dua lantai dengan total nilai pengembangan RM198,2 juta habis terjual dalam waktu singkat, membuktikan tingginya kepercayaan konsumen terhadap kualitas pengembangan properti berbasis komunitas berkelanjutan ini.

    Desain cerdas The Nine menawarkan solusi hunian ideal bagi keluarga modern dengan konsep ruang terbuka yang memadukan empat kamar tidur, taman belakang seluas 12 kaki, dan pencahayaan alami optimal. Dengan luas bangunan 2.000-2.342 kaki persegi dan harga mulai RM921.888, proyek yang ditargetkan rampung Juni 2026 ini dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan beragam segmen pasar, mulai dari pembeli pertama hingga keluarga multigenerasi.

    Apollo Leong, Kepala Operasi Pengembangan Kota Sime Darby Property, mengungkapkan antusiasme pasar terhadap proyek ini mencerminkan tren baru preferensi konsumen akan kawasan terencana yang terintegrasi. Keunggulan lokasi The Nine didukung akses mudah ke Elmina Lakeside Mall yang 100% terisi penyewa, jaringan jalan tol GCE dan DASH, serta berbagai fasilitas pendidikan dan kesehatan di sekitarnya.

    Kesuksesan The Nine memperkuat reputasi Kota Elmina sebagai kota mandiri berkelanjutan berbasis prinsip kelayakan huni dan keanekaragaman hayati. Pencapaian ini sekaligus menjadi momentum bagi Sime Darby Property untuk melanjutkan inisiatif pengembangan berikutnya, termasuk proyek Elmina Ridge 2 yang akan segera diluncurkan.

  • RTS Link memicu lonjakan harga properti Johor, kata pakar properti

    Article featured image

    Properti Johor Melejit Akibat Proyek RTS Link ke Singapura

    Pasar properti Johor mengalami lonjakan luar biasa menyusul rencana pembangunan RTS Link yang menghubungkan Johor Bahru dengan Singapura. Wee Soon Chit, Direktur Eksekutif Landserve (Johor) Sdn Bhd, mengungkapkan bahwa harga tanah di sekitar lokasi stasiun RTS melambung hingga RM2.000 per kaki persegi. Kawasan lama seperti Jalan Trus dan Jalan Wong Ah Fook juga mencatat transaksi fantastis, bahkan melebihi angka tersebut. Salah satu contohnya, sebidang tanah di Taman Suria terjual hampir tiga kali lipat dari harga awal lelang, mencapai RM136,8 juta.

    Minat pengembang dari Lembah Klang semakin meningkat, dengan perusahaan seperti WCT Holdings Bhd dan Exsim Hospitality Bhd mulai merambah Johor Bahru. Wee menambahkan bahwa proyek apartemen servis ludes terjual bahkan sebelum diluncurkan secara resmi, menunjukkan antusiasme tinggi dari pembeli. Situasi ini memicu persaingan sengit di antara pengembang, baik yang sudah memiliki lahan maupun yang sedang berburu lokasi strategis.

    Permintaan Kantor Ramah ESG Melonjak di Kuala Lumpur

  • Paradigm REIT: Pergeseran paradigma dalam investasi properti ritel di Malaysia

    Article featured image

    Paradigm Real Estate Investment Trust (Paradigm REIT) siap menjadi salah satu IPO paling menarik di Bursa Malaysia tahun ini, menawarkan investor akses ke portofolio properti ritel premium dengan kinerja keuangan yang konsisten. Dengan tiga mal unggulan bernilai RM2,4 miliar yang tersebar di lokasi strategis, REIT ini memberikan eksposur ke segmen ritel yang tangguh di tengah pertumbuhan ekonomi Malaysia yang stabil.

    Aset utama Paradigm REIT mencakup tiga pusat perbelanjaan besar: Bukit Tinggi Shopping Centre di Klang, Paradigm Mall Petaling Jaya, dan Paradigm Mall Johor Bahru. Ketiganya mencatat tingkat hunian sangat tinggi di atas 97%, jauh melampaui rata-rata pasar. Struktur sewa yang matang juga menjadi keunggulan, dengan hanya 10,8% ruang yang akan diperbarui sewaannya hingga akhir 2025, mengurangi risiko fluktuasi pendapatan.

    Dari sisi kinerja keuangan, Paradigm REIT menunjukkan pertumbuhan mengesankan dengan pendapatan RM217,7 juta pada 2024, naik 37,9% dalam dua tahun. Margin laba bersih properti mencapai 67,6%, lebih tinggi dibanding rata-rata REIT ritel di Malaysia. Proyeksi 2025 pun optimistis, dengan estimasi pendapatan RM232,7 juta dan laba bersih RM110,9 juta, didorong oleh arus sewa yang stabil dan diversifikasi sumber pendapatan.

    Faktor eksternal turut mendukung prospek Paradigm REIT, termasuk program Visit Malaysia 2026 dan pengembangan infrastruktur transportasi seperti LRT 3 dan RTS Link Johor Bahru-Singapura. Proyek-proyek ini diperkirakan akan meningkatkan aksesibilitas dan jumlah pengunjung ke mal-mal tersebut. Dengan fundamental kuat dan lingkungan makro yang mendukung, Paradigm REIT menawarkan kombinasi menarik antara pendapatan stabil dan potensi apresiasi jangka panjang bagi investor.

  • Catatan dari penerbit: Meningkatkan standar keunggulan properti

    Article featured image

    Malam spesial kembali menyapa industri properti Malaysia melalui The Edge Malaysia Property Excellence Awards (TEPEA) 2024 yang digelar untuk ke-22 kalinya. Acara bergengsi ini dihadiri Menteri Perumahan dan Pemerintah Daerah Nga Kor Ming bersama para pelaku industri, menandai ketahanan sektor properti yang terus menjadi tulang punggung ekonomi nasional.

    Sejak pertama kali diperkenalkan pada 2003, The Edge Malaysia Top Property Developers Awards (TPDA) menjadi penanda kualitas bagi perusahaan pengembang. Penghargaan ini lahir sebagai respons terhadap krisis kepercayaan di pasar properti, dengan metodologi ketat yang menggabungkan analisis finansial dan penilaian kualitatif. Tidak hanya mengukur kinerja keuangan seperti profitabilitas dan leverage, TPDA juga mempertimbangkan inovasi, keberlanjutan, serta dampak sosial dari setiap proyek.

    Perkembangan TEPEA mengikuti dinamika industri, dengan penambahan kategori yang relevan dengan kebutuhan zaman. The Edge Malaysia-PAM Green Excellence Award, misalnya, mendorong praktik arsitektur berkelanjutan, sementara Affordable Urban Housing Award mengapresiasi proyek perumahan terjangkau tanpa mengorbankan kualitas. Value Creation Award dan Property Development Excellence Award turut menjadi bukti komitmen terhadap nilai tambah bagi masyarakat dan lingkungan.

    Tak hanya proyek, TEPEA juga memberi penghormatan kepada tokoh-tokoh visioner melalui Outstanding Contribution to the Real Estate Industry Award dan Outstanding Property CEO Award. Kepemimpinan seperti Tan Sri Eddy Chen menjadi contoh bagaimana inovasi dan integritas mampu menggerakkan industri ke arah lebih baik. Melalui rangkaian penghargaan ini, TEPEA terus memperkuat posisinya sebagai acuan utama keunggulan di dunia properti Malaysia.

  • Kehidupan Abadi yang Dikurasi oleh MCL Land

    Article featured image

    Wangsa Maju kini menyambut kehadiran Sfera, hunian eksklusif yang menawarkan konsep hidup urban modern dengan sentuhan kemewahan. Proyek ini menjadi terobosan terbaru MCL Land, pengembang ternama asal Singapura yang telah membangun reputasi kuat di industri properti Malaysia. Dengan hanya 494 unit di dua menara setinggi 37 lantai, Sfera menjanjikan pengalaman tinggal premium di lokasi strategis.

    Keunikan Sfera terletak pada fasilitas lengkap yang tersebar di berbagai lantai, termasuk kolam renang olimpiade, area kebugaran, dan ruang rekreasi. Penghuni bisa menikmati pemandangan spektakuler Bukit Dinding dan cakrawala Kuala Lumpur dari sky bridge penghubung yang menjadi ikon proyek ini. Desain arsitektur oleh Atelier Group Architects Singapore menonjolkan efisiensi ruang dengan pilihan unit 1-3 kamar, dilengkapi fitur smart home dan perlengkapan bermerek.

    Dari segi keberlanjutan, Sfera dirancang dengan konsep ramah lingkungan dan mengejar sertifikasi GreenRE. Lokasinya yang terhubung langsung ke Stasiun LRT Sri Rampai dan Wangsa Walk Mall semakin meningkatkan nilai praktisnya. Proyek ini tidak hanya menawarkan kenyamanan hidup, tetapi juga potensi investasi menarik dengan proyeksi hasil sewa mencapai 5% per tahun.

    Menjelang musim perayaan, Sfera turut memeriahkan suasana dengan berbagai penawaran spesial. Pembeli bisa memanfaatkan promosi ini untuk memiliki unit terbatas yang masih tersedia, terutama di Menara B yang baru dipasarkan. Dengan penyelesaian proyek ditargetkan pada 2026, Sfera siap menjadi destinasi hidup ideal bagi kalangan profesional muda dan keluarga modern.

  • Pengembang properti SPB dapat persetujuan SC untuk pencatatan di Pasar Utama

    Article featured image

    Perusahaan properti SPB Group bersiap melangkah ke babak baru dengan rencana pencatatan saham perdana (IPO) di Bursa Malaysia. Langkah strategis ini akan membuka peluang bagi investor untuk memiliki hingga 30% saham perusahaan, sekaligus memperkuat posisi SPB dalam pengembangan proyek perumahan landed di kawasan industri strategis.

    Tiga proyek utama sedang dikembangkan SPB dengan total nilai GDV mencapai RM389 juta, mencakup Taman Nuri di Melaka, Taman La Casa Lunas di Kedah, dan Taman Akasia di Johor. Perusahaan juga menguasai cadangan tanah seluas 664 hektar dan tengah mengakuisisi tujuh lahan baru di Plentong, Johor Bahru. CEO Datuk Jacky Yap menegaskan keyakinannya terhadap prospek pasar, merujuk pada tingkat serapan proyek yang mencapai 96% dan strategi pengembangan berbasis sistem IBS.

    Proses IPO akan melibatkan penerbitan 191,1 juta saham baru dan penjualan 87,3 juta saham existing. Sebanyak 47,1 juta saham dialokasikan untuk investor ritel, sementara 231,4 juta saham diperuntukkan bagi investor institusional melalui mekanisme bookbuilding. Dana hasil IPO akan dialokasikan untuk pengembangan proyek di Lunas, Banting, dan pembelian peralatan konstruksi, dengan total kebutuhan modal kerja mencapai RM210 juta.

    Kepemilikan keluarga Yap akan mengalami penyesuaian pasca-IPO, dari hampir penuh menjadi 2% kepemilikan langsung dan 60% tidak langsung melalui perusahaan keluarga. Struktur manajemen tetap dipegang keluarga dengan Datuk Sean Yap sebagai CFO dan Yap Lih Shyan sebagai COO. Hong Leong Investment Bank dan Sierac Corporate Advisers ditunjuk sebagai penasihat utama dalam proses IPO ini.

  • The Edge Malaysia Property Excellence Awards 2024 mengakui yang terbaik dari yang terbaik di industri.

    Article featured image

    Industri properti Malaysia kembali mencatatkan prestasi gemilang melalui The Edge Malaysia Property Excellence Awards (TEPEA) 2024 yang akan digelar pada 11 November mendatang. Acara tahunan ke-22 ini tidak sekadar memberikan penghargaan bagi pengembang properti terbaik, tetapi juga menjadi bukti kontribusi nyata sektor ini dalam membentuk komunitas berkelanjutan di tanah air.

    TEPEA 2024 didukung oleh mitra strategis seperti GSPARX Sdn Bhd, Porsche Malaysia, dan Noritake, yang turut mendorong inovasi dan praktik berkelanjutan di industri properti. Datuk Ho Kay Tat, CEO The Edge Media Group, menekankan bahwa pemulihan sektor ini tidak hanya terlihat dari pembangunan fisik, tetapi juga komitmen para pengembang dalam menyediakan hunian terjangkau tanpa mengorbankan kualitas. “Mereka tidak hanya membangun gedung, melainkan menciptakan ekosistem yang mendorong interaksi sosial dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

    GSPARX, sebagai mitra energi terbarukan sejak 2021, melihat TEPEA sebagai wadah untuk memperkuat kolaborasi antar-pemangku kepentingan. Elmie Fairul Mashuri, Direktur Pelaksana GSPARX, menyatakan bahwa penghargaan ini telah menjadi tolok ukur keunggulan di kalangan pengembang. Sementara itu, Porsche Malaysia melalui Sime Darby Auto Performance turut mendorong sinergi antara properti dan mobilitas modern. Christopher Hunter, CEO-nya, berharap kemitraan ini dapat memicu terobosan baru dalam pengembangan berkelanjutan.

    Noritake, melalui merek ARTELIA, juga turut serta sebagai sponsor perdana tahun ini. Alex Toh, Direktur Pelaksana China Pottery (M) Sdn Bhd, menegaskan bahwa nilai-nilai kemewahan dan keberlanjutan yang diusung ARTELIA selaras dengan visi TEPEA. “Ini adalah kesempatan untuk memperkenalkan produk berkualitas tinggi yang mendukung gaya hidup modern,” jelasnya.

  • Tropicana Corp bermitra dengan GreenRE untuk pengembangan properti berkelanjutan

    Article featured image

    Tropicana Corp memperkuat langkahnya menuju pembangunan berkelanjutan dengan menjalin kemitraan strategis bersama GreenRE. Kolaborasi ini diwujudkan melalui penandatanganan nota kesepahaman yang menandai komitmen jangka panjang pengembang properti tersebut dalam menerapkan standar ramah lingkungan di seluruh proyeknya.

    Sebanyak 17 proyek Tropicana telah meraih sertifikasi GreenRE, sementara dua pengembangan terbarunya sedang dalam proses sertifikasi. Avisa Residences Fase 2 di Puncak Alam dan Twin Pines Serviced Suites di Genting Highlands telah memperoleh penghargaan sementara, menunggu penyelesaian konstruksi untuk penilaian akhir.

    Ixora Ng, Direktur Eksekutif Pemasaran Tropicana, menegaskan bahwa inisiatif ini selaras dengan visi perusahaan untuk menciptakan komunitas berkelanjutan. “Kami berkomitmen mendukung target netral karbon Malaysia 2050 sekaligus mendorong gaya hidup hijau di kalangan penghuni properti kami,” ujarnya.

    Ashwin Thurairajah dari GreenRE mengapresiasi langkah Tropicana sebagai bagian dari gerakan besar membangun kesadaran akan pentingnya properti hijau. Meski sudah ada 400 proyek tersertifikasi di Malaysia, ia mengakui masih banyak pekerjaan rumah. “Baru kurang dari 1% bangunan di negara ini yang memenuhi standar hijau,” tandasnya.

  • Jajak Pendapat Konsultan Lokal: Momentum pertumbuhan pasar yang lebih kuat diproyeksikan untuk 2025

    Article featured image

    Pasar properti Malaysia terus menunjukkan tren positif yang menggembirakan, dengan berbagai indikator ekonomi dan kebijakan pemerintah mendorong pertumbuhan berkelanjutan di berbagai segmen. Data terbaru mengungkapkan peningkatan signifikan dalam volume dan nilai transaksi selama sembilan bulan pertama 2024, menandakan pemulihan yang kuat pasca pandemi dan optimisme di kalangan investor serta pembeli properti.

    Menurut analisis para ahli, sektor perumahan menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan dengan penurunan jumlah properti tak terjual dan peningkatan transaksi. Wilayah selatan Semenanjung Malaysia muncul sebagai lokasi paling aktif, menyumbang lebih dari seperempat total transaksi nasional. Sementara itu, permintaan untuk properti industri tetap stabil, didukung oleh kebutuhan akan ruang logistik dan fasilitas manufaktur yang modern.

    Di segmen komersial, mal premium dan pusat perbelanjaan berbasis lingkungan menunjukkan pemulihan yang baik, meskipun persaingan tetap ketat terutama untuk properti yang lebih tua. Sektor pariwisata juga memberikan kontribusi positif dengan tingkat hunian hotel yang mendekati level sebelum pandemi, didorong oleh kembalinya wisatawan domestik maupun internasional.

    Prospek tahun 2025 diprediksi akan tetap cerah dengan dukungan berbagai faktor kunci. Kebijakan pemerintah seperti kenaikan upah minimum, program perumahan terjangkau, dan insentif pajak diperkirakan akan terus meningkatkan daya beli masyarakat. Pengembangan infrastruktur besar-besaran dan proyek-proyek strategis di berbagai wilayah diharapkan dapat menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru yang akan mendorong permintaan properti.

  • Berfokus pada proyek perumahan terjangkau

    Article featured image

    Mah Sing Group Bhd menunjukkan performa bisnis yang mengesankan sepanjang tahun 2023, dengan pendapatan mencapai rekor tertinggi dalam empat tahun terakhir. Pencapaian ini didorong oleh pertumbuhan signifikan di divisi properti, yang menyumbang pendapatan RM2,6 miliar, naik 12% dibandingkan tahun sebelumnya. Tidak hanya pendapatan, laba sebelum pajak juga melonjak 24% menjadi RM327,4 juta, membuktikan ketahanan bisnis perusahaan di tengah dinamika pasar properti Malaysia.

    Kinerja penjualan properti Mah Sing mencapai RM2,26 miliar pada 2023, melampaui target yang ditetapkan sebesar RM2,2 miliar. Angka ini sekaligus menjadi catatan terbaik sejak 2016, menunjukkan daya tarik produk-produk mereka di kalangan pembeli rumah. Fokus pada segmen perumahan terjangkau, khususnya lini Seri M, terbukti menjadi strategi yang tepat dengan tingkat serapan yang tinggi di berbagai proyek. Keyakinan ini mendorong perusahaan menetapkan target lebih ambisius untuk 2024, yakni minimal RM2,5 miliar.

    Hingga Agustus 2024, Mah Sing telah membukukan penjualan properti senilai RM1,66 miliar, menunjukkan tren positif untuk mencapai target tahunan. Perusahaan juga memperkuat portofolio tanahnya dengan mengakuisisi tiga lokasi strategis di Sepang, Johor Bahru, dan Kuala Lumpur. Dengan posisi keuangan yang solid, termasuk kas sebesar RM911,5 juta dan rasio leverage bersih hanya 0,10 kali, Mah Sing berada dalam posisi kuat untuk melanjutkan ekspansi bisnisnya.

    Optimisme Mah Sing didasari oleh permintaan yang stabil terhadap perumahan terjangkau, terutama dari pembeli rumah pertama. Pendiri sekaligus Direktur Pelaksana Tan Sri Leong Hoy Kum menegaskan komitmen perusahaan untuk terus menyediakan produk yang sesuai kebutuhan pasar. “Kami akan mempertahankan fokus pada pengembangan properti terjangkau yang berkualitas, sekaligus memproyeksikan target lebih tinggi untuk 2025 berdasarkan pencapaian tahun ini,” ujarnya. Dengan strategi ini, Mah Sing siap mempertahankan posisinya sebagai salah satu pengembang terkemuka di Malaysia.