Blog

  • PKNS menghadirkan definisi baru kehidupan komunitas dengan Residensi Aludra.

    Article featured image

    Cyber Valley di Selangor kini menyambut kehadiran hunian landed strata terbaru yang mengusung konsep arsitektur kolonial modern. Residensi Aludra oleh PKNS menawarkan 218 unit rumah kota dua lantai dengan desain minimalis kontemporer, menghadirkan gaya hidup komunitas premium di kawasan strategis Dengkil. Proyek seluas 11,7 hektar ini menawarkan harga kompetitif mulai dari RM571.438 untuk unit berukuran 1.035 hingga 1.072 kaki persegi.

    Setiap unit dirancang dengan tiga kamar tidur dan dua kamar mandi, mengoptimalkan ruang hidup melalui tata letak terbuka. Elemen arsitektural menonjolkan fasad batu bata rustic yang dipadu dengan bukaan jendela besar untuk memaksimalkan pencahayaan alami. Material bangunan berkualitas tinggi dan finishing modern menciptakan kesan elegan sekaligus fungsional, cocok untuk kebutuhan keluarga kontemporer.

    Kompleks ini dilengkapi berbagai fasilitas komunitas seperti klubhouse, surau, balai serbaguna, dan gymnasium. Penghuni juga bisa menikmati trek jogging 1,1 km dan akses ke Danau Cyber Valley yang asri. Sistem pemanenan air hujan dan lanskap hijau dengan tanaman lokal menjadi bukti komitmen pengembangan berkelanjutan PKNS. Keamanan terjamin melalui pos penjaga 24 jam dan sistem akses terkendali.

    Lokasi strategis menjadi nilai tambah utama Residensi Aludra, dengan akses mudah ke Cyberjaya dan Putrajaya melalui Maju Express Highway dan Elite Highway. Kawasan ini juga dekat dengan berbagai fasilitas pendidikan, kesehatan, dan pusat perbelanjaan. Proyek yang ditargetkan selesai tahun 2026 ini cocok untuk profesional muda, keluarga, maupun investor yang mencari properti dengan potensi apresiasi di koridor teknologi Selangor.

  • Memperluas cakrawala bisnis bersama M

    Article featured image

    PR1MA menghadirkan solusi inovatif bagi pengusaha lokal dengan menyediakan ruang komersial berkualitas di lokasi strategis. Inisiatif M-NIAGA yang diluncurkan oleh PR1MA Corporation Malaysia ini bertujuan mendorong pertumbuhan bisnis UMKM sekaligus memperkuat ekonomi komunitas di sekitar kawasan perumahan mereka.

    Program ini menawarkan berbagai tipe unit komersial dengan harga kompetitif mulai dari RM289.800. Lokasinya tersebar di berbagai wilayah Malaysia seperti Selangor, Johor, Melaka, dan Sabah, memberikan fleksibilitas bagi pengusaha untuk memilih tempat yang sesuai dengan kebutuhan bisnis mereka. Ukuran unit bervariasi dari 689 hingga 5.803 kaki persegi, didesain untuk mendukung berbagai jenis usaha.

    Keunggulan utama M-NIAGA terletak pada posisinya yang terintegrasi dengan kawasan perumahan PR1MA. Hal ini menjamin akses langsung ke pasar potensial dari penghuni sekitar. Selain itu, infrastruktur yang modern dan jaringan transportasi yang baik semakin meningkatkan nilai strategis lokasi ini bagi pengembangan bisnis.

    PR1MA tidak hanya fokus pada penyediaan hunian terjangkau, tetapi juga berkomitmen membangun ekosistem bisnis yang berkelanjutan. Melalui M-NIAGA, mereka memberikan kesempatan bagi pengusaha pemula maupun yang ingin mengembangkan usaha untuk tumbuh bersama komunitas yang dinamis.

  • 22 Kuarsa, landasan bagi keluarga dan alam.

    Article featured image

    Di tengah kebutuhan akan hunian yang tidak hanya nyaman tetapi juga mendukung gaya hidup berkelanjutan, 22 Quartz hadir sebagai solusi cerdas bagi keluarga modern. Proyek eksklusif yang dikembangkan Mitraland Group ini menawarkan konsep living environment yang mengintegrasikan kenyamanan, keamanan, dan ekologi dalam satu kesatuan harmonis di Setia Alam.

    Desain vila tiga lantai seluas 2.766 hingga 3.493 kaki persegi ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan multi-generasi, dengan empat-plus-satu kamar tidur dan lima kamar mandi. Lokasinya yang strategis terhubung dengan berbagai pusat perbelanjaan, fasilitas kesehatan, dan institusi pendidikan ternama melalui jaringan jalan tol utama seperti NKVE, WCE, dan ELITE. Aksesibilitas ini menjadikannya pilihan ideal bagi keluarga yang mengutamakan mobilitas tanpa mengorbankan kualitas hidup.

    Yang membedakan 22 Quartz adalah fokusnya pada pembangunan komunitas yang erat melalui ruang publik yang dirancang khusus. Dek hijau elevasi menjadi jantung lingkungan, tempat anak-anak bermain dengan aman sementara warga bersosialisasi. Fasilitas seperti klub house dengan gym dan kolam renang, taman linear, serta playground turut memperkaya interaksi sosial. Sistem keamanan 24 jam dengan teknologi RFID dan kunci digital memberikan perlindungan maksimal bagi penghuni.

    Aspek keberlanjutan menjadi prioritas utama dengan penanaman lebih dari 600 pohon asli yang mampu menyerap 14 ton CO2 per tahun. Fitur ramah lingkungan seperti urban farming, orientasi bangunan Utara-Selatan, dan sertifikasi GreenRE Silver memperkuat komitmen proyek ini terhadap pelestarian alam. Harga unit mulai RM1,04 juta dengan target penyelesaian Q3 2026.

  • Eka Heights: Sebuah kota yang berkembang pesat di kawasan konurbasi Malaysia Vision Valley

    Article featured image

    Di tengah pesatnya perkembangan properti di Malaysia, Eka Heights muncul sebagai destinasi hunian modern yang mengedepankan harmoni antara alam dan kemudahan akses. Proyek seluas 371,8 hektar ini dikembangkan oleh Matrix Concepts di Seremban, menawarkan konsep hidup futuristik dalam kawasan Malaysia Vision Valley 2.0 (MVV 2.0) yang sedang bertransformasi menjadi pusat pertumbuhan berkelanjutan.

    Keunggulan utama Eka Heights terletak pada Mageka Park, ruang hijau seluas 15,5 hektar yang menjadi jantung komunitas. Taman ini tidak hanya menawarkan pemandangan danau dan area refleksologi, tetapi juga dilengkapi berbagai fasilitas olahraga seperti lapangan futsal dan bulu tangkis. Sistem keamanan berbasis perimeter tertutup memberikan rasa aman ekstra bagi para penghuni yang terdiri dari keluarga muda dan profesional.

    Kemudahan hidup di Eka Heights didukung oleh keberadaan Eka Biz sebagai pusat komersial eksklusif, serta kedekatan dengan pusat belanja seperti Sendayan MetroPark. Kawasan ini juga dikelilingi oleh berbagai institusi pendidikan ternama dalam radius 10 km, termasuk Adcote Matrix Malaysia. Untuk kebutuhan rekreasi, penghuni dapat dengan mudah mengakses d’Tempat Country Club dan X-Park Sendayan yang menawarkan beragam aktivitas.

    Produk terbaru dari pengembangan ini adalah Ferra, hunian dua lantai kontemporer dengan empat kamar tidur dan sistem rumah pintar. Setiap unit dilengkapi taman bertema musik dan keanggotaan gratis di klub negara. Dengan harga mulai RM529.999 dan target penyelesaian Q3 2026, Eka Heights menawarkan nilai investasi jangka panjang di kawasan yang terus berkembang.

  • Sebuah warisan yang dibangun atas visi, nilai, dan bangsa.

    Article featured image

    Malam bersejarah di Kuala Lumpur menjadi saksi penghormatan luar biasa bagi seorang visioner yang telah mengubah wajah properti Malaysia. Tan Sri Sir Jeffrey Cheah, pendiri Sunway Group, menerima penghargaan khusus dalam perayaan 10 tahun StarProperty Awards 2025, mengukuhkan posisinya sebagai salah satu tokoh bisnis paling berpengaruh di Asia Tenggara.

    Kesuksesan Sunway Group yang kini memiliki kapitalisasi pasar RM40 miliar bukanlah jalan mulus. Cheah dengan jujur mengakui dua kali hampir bangkrut selama krisis ekonomi 1986 dan 1997. “Integritas, Kerendahan Hati, dan Keunggulan bukan sekadar slogan,” tegasnya. Nilai-nilai inilah yang menjadi fondasi ketahanan bisnisnya selama lima dekade.

    Transformasi bekas tambang seluas 800 hektar menjadi Sunway City Kuala Lumpur mungkin menjadi warisan terbesar Cheah. Kawasan ini kini menjadi kota mandiri dengan 200.000 penduduk, lengkap dengan fasilitas pendidikan, kesehatan, dan komersial. “Kita harus punya tujuan lebih tinggi daripada sekadar keuntungan,” ujarnya, menekankan pentingnya membangun komunitas berkelanjutan.

    Pendidikan menjadi pilar utama visi Cheah. Dengan tiga universitas di Sunway City dan komitmen Jeffrey Cheah Foundation yang telah menyumbang RM1 miliar untuk beasiswa, ia bercita-cita menciptakan “Harvard dari Timur”. “Modal manusia kuat adalah kunci Malaysia menjadi negara maju,” tuturnya penuh keyakinan.

  • Eco World International akan memasuki pasar Malaysia, melepas merek ‘EcoWorld’

    Article featured image

    Dalam langkah strategis yang menandai babak baru, ECO World International Bhd (EWI) memutuskan untuk membuka diri ke pasar properti domestik Malaysia setelah bertahun fokus pada proyek luar negeri. Perubahan ini sekaligus mengakhiri pembatasan geografis berdasarkan perjanjian lama dengan Eco World Development Group Bhd (EcoWorld Malaysia), termasuk penggunaan merek ‘EcoWorld’ yang akan dihentikan.

    Pasar Inggris dan Australia yang sebelumnya menjadi tulang punggung bisnis EWI kini menghadapi tantangan serius, mulai dari biaya operasional tinggi hingga lambatnya realisasi pendapatan. Sebaliknya, Malaysia dinilai lebih menjanjikan dengan stabilitas pasar dan prospek pertumbuhan yang jelas, seperti diungkapkan CEO EWI Datuk Teow Leong Seng. Perusahaan bahkan berencana mengubah nama menjadi EWI Capital Bhd untuk memperjelas identitas barunya.

    Untuk mendukung ekspansi domestik, EWI akan mengoptimalkan aset luar negeri yang telah matang dalam 1,5–2 tahun ke depan, sekaligus memanfaatkan posisi kas yang kuat. Meski tetap mempertahankan operasi internasional, kolaborasi dengan EcoWorld Malaysia tidak tertutup kemungkinan, terutama dalam pengembangan proyek. Di sisi lain, EcoWorld Malaysia kini bebas menjelajahi peluang di luar negeri, termasuk Singapura, setelah sebelumnya terikat perjanjian eksklusif.

    Perubahan struktur kepemilikan turut menyertai langkah ini, dengan mundurnya Tan Sri Liew Kee Sin dan Datuk Heah Kok Boon dari dewan EWI untuk menghindari konflik kepentingan. EcoWorld Malaysia kini menganggap kepemilikan 29%-nya di EWI sebagai investasi pasif, sementara Paramount Corp Bhd tetap menjadi pemegang saham utama kedua dengan fokus pada pengembangan properti lokal.

  • BERNAMA

    Article featured image

    Industri properti Malaysia kembali menunjukkan dinamikanya melalui perluasan kategori dalam Anugerah PropertyGuru Asia Malaysia edisi ke-12. Acara bergengsi yang akan digelar pada 9 Oktober 2025 di The St Regis Kuala Lumpur ini menambahkan 23 kategori baru, menjadikan total penghargaan mencapai 132 kategori berbeda.

    Perhelatan tahun ini menghadirkan inovasi dengan sembilan kategori baru untuk pengembangan properti di wilayah Malaysia Tengah, Utara, dan Selatan, termasuk pengakuan untuk projek ultra-mewah hingga mid-end. Selain itu, tujuh kategori khusus diperkenalkan untuk projek perumahan seperti townhouse, mixed-use, hingga properti heritage, sementara dua kategori lainnya menyoroti projek komersial berbasis gaya hidup dan integrasi alam.

    Aspek desain juga mendapat perhatian lebih dengan enam kategori baru yang mengapresiasi keunggulan arsitektur, interior, dan lanskap. PropertyGuru menegaskan komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan dengan menghadirkan kembali Anugerah Pembangun ESG, yang tahun lalu sukses mendorong praktik ramah lingkungan di industri properti.

    Menurut Datuk Ezumi Harzani Ismail, Ketua Panel Penilai sekaligus Presiden Institut Arkitek Malaysia, kompetisi ini menjadi tolok ukur kemajuan sektor properti nasional. Proses penjurian yang melibatkan 14 pakar dari berbagai bidang akan dilakukan pada Juli 2025, dengan pemenang berkesempatan maju ke Grand Final Anugerah Hartanah Asia di Bangkok pada Desember 2025.

  • Mengembangkan sektor properti melalui tata kelola strata yang tepat dan praktik terbaik.

    Article featured image

    Industri properti strata di Malaysia terus berkembang pesat, dengan lebih dari 280 pelaku industri berkumpul dalam Simposium Strata Internasional yang digelar Rehda Institute di M World Hotel Petaling Jaya awal April lalu. Acara dua hari ini menjadi wadah penting bagi pemerintah, pengembang, dan profesional properti untuk berbagi wawasan tentang pengelolaan strata yang efektif serta praktik terbaik global.

    Datuk Jeffrey Ng Tiong Lip, Ketua Rehda Institute, menekankan betapa krusialnya pengembangan strata dalam ekosistem perkotaan modern. Fakta bahwa 85% dari 925.000 properti di Kuala Lumpur merupakan bagian dari skema strata menunjukkan dominasi model pengembangan ini. Tantangan utama yang dihadapi adalah tingginya keluhan pengelolaan strata yang mencapai 7.000-8.000 laporan tahunan, mendorong perlunya reformasi sistem melalui adopsi standar internasional.

    Simposium ini juga menjadi momentum peluncuran laporan penelitian tentang proyek properti terbengkalai hasil kolaborasi Rehda Institute dengan Universiti Malaya. Menteri Perumahan Nga Kor Ming secara resmi meluncurkan dokumen yang mengupas tuntas penyebab dan solusi untuk masalah properti mangkrak ini. Proses penyusunannya melibatkan berbagai pemangku kepentingan melalui serangkaian konsultasi dan lokakarya khusus.

    Aspek manajemen properti menjadi sorotan utama dalam diskusi panel. Pakar dari PropertyGuru Group Singapura mengungkapkan bahwa properti strata dengan pengelolaan baik bisa bernilai 20-30% lebih tinggi. Sementara itu, perwakilan Henry Butcher Malaysia mencatat meningkatnya kesadaran pengembang akan pentingnya perencanaan anggaran operasional dan modal sejak dini. Kesadaran serupa juga tumbuh di kalangan Badan Pengelola Bersama (JMB) mengenai pemeliharaan area umum.

  • Komitmen seumur hidup untuk keunggulan di bidang properti.

    Article featured image

    Di tengah hiruk-pikuk industri properti Malaysia, sosok Tan Sri Eddy Chen muncul sebagai figur yang tak kenal lelah. Dengan pengalaman lebih dari empat dekade, pria berusia 72 tahun ini masih aktif berkontribusi, jauh dari bayangan masa pensiun. Managing Director Grup MKH Bhd ini dikenal dengan gaya sederhananya, sering terlihat dengan kemeja putih lengan tergulung yang menjadi ciri khasnya.

    Karir Chen di industri properti dimulai setelah menyelesaikan pendidikan bisnis di Monash University, Australia. Kembali ke Malaysia pada 1982, ia bergabung dengan bisnis keluarga yang awalnya berfokus pada perkebunan sebelum beralih ke pengembangan properti. “Orang tua saya adalah pengusaha sejati yang membuka jalan bagi saya dan saudara saya, Tan Sri Alex Chen,” kenangnya. Proyek revitalisasi kota tua Kajang menjadi batu loncatan penting bagi MKH di bawah kepemimpinannya.

    Kiprah Chen di industri properti melampaui perusahaan sendiri. Ia memegang berbagai posisi penting di asosiasi industri, termasuk sebagai Presiden Rehda Malaysia (1998-2002) dan Ketua PR1MA Corp Malaysia (2018-2020). Kontribusinya juga mencakup peran penasihat di berbagai lembaga pendidikan dan pemerintah, membantu merumuskan kebijakan sektor properti. Dedikasinya diakui melalui berbagai penghargaan bergengsi, termasuk Rehda Personality Award dan Outstanding Property CEO Award.

    Salah satu pencapaian terbesar Chen adalah transformasi Kajang menjadi pusat perkotaan modern. “Pada 1980-an, kami melihat potensi besar di Kajang yang saat itu menjadi pusat bisnis semarak,” jelasnya. Bersama pemerintah daerah, Chen memimpin upaya revitalisasi yang berhasil mempertahankan pusat administrasi di Kajang. Proyek ini tidak hanya memperkuat posisi MKH, tetapi juga membuka jalan bagi ekspansi perusahaan ke wilayah lain.

  • Prospek pasar properti tahun 2025 untuk Hong Kong, Australia, dan Malaysia

    Article featured image

    Pasar properti Asia Pasifik menunjukkan dinamika menarik menuju 2025, dengan tren berbeda di berbagai negara. Para ahli memproyeksikan pemulihan di Hong Kong, perlambatan di Australia, dan pertumbuhan stabil di Malaysia, masing-masing dengan faktor pendorong unik.

    Di Hong Kong, laporan CBRE mengungkapkan prospek positif dengan volume transaksi diperkirakan mencapai 60.000 unit. Eddie Kwok menjelaskan pasar primer akan tumbuh dengan harga stabil, sementara pasar sekunder mulai bangkit dari titik terendah. Optimisme ini didukung oleh stabilitas ekonomi dan kebijakan pemerintah yang mendukung.

    Australia justru menghadapi perlambatan setelah 22 bulan pertumbuhan berkelanjutan. John McGrath mencatat penurunan 0.1% nilai median nasional sebagai tanda perubahan tren. Meski demikian, pemotongan suku bunga di masa depan diharapkan bisa memulihkan kepercayaan pasar, meski dampak signifikan baru terasa setelah penurunan 1-2%.

    Malaysia menjadi sorotan dengan performa kuat sepanjang 2024 yang diperkirakan berlanjut. Kombinasi stabilitas ekonomi, peningkatan FDI, dan proyek infrastruktur besar menjadi katalis pertumbuhan. Para konsultan setuju kenaikan upah minimum dan penurunan pengangguran akan memperkuat daya beli masyarakat.