Category: Uncategorized

  • Tim Malaysia hampir raih gelar dunia di Shanghai, hanya terpaut satu poin di WCGC 2025.

    Article featured image

    Prestasi gemilang ditorehkan oleh kontingen Malaysia dalam ajang World Corporate Golf Challenge (WCGC) World Final 2025 di Shanghai, menempatkan negara ini dalam peta global olahraga golf korporat. Dua pasangan Malaysia berhasil bersaing ketat melawan peserta dari berbagai belahan dunia, menunjukkan kualitas permainan yang membanggakan di tengah persaingan internasional yang semakin ketat.

    Pasangan dari Widad Skycore, Isyraf Widad Muhammad Ikmal Opat dan Muhammad Adib Ibrahim, meraih posisi runner-up dengan mengumpulkan 80 poin selama dua hari bertanding di Dongzhuang Beach Golf Club. Mereka hanya terpaut satu poin dari juara umum, Guojiao 1573 Team 2 asal China yang meraih 81 poin. Sementara itu, pasangan Malaysia lainnya, Team Leonian Malaysia yang diwakili Anushka Gayan dan Lee Robert, turut menunjukkan performa mengesankan dengan finis di peringkat kelima.

    Turnamen edisi ke-32 yang berlangsung dari 19 hingga 23 Oktober ini menghadirkan rangkaian acara lengkap di luar kompetisi golf utama. Para peserta tidak hanya bertanding di lapangan Linksland dan Parkland, tetapi juga mengikuti Sports Legends Cup, cruise sungai Huangpu, serta malam penghargaan bergengsi di Pudong Shangri-La Hotel. Acara ini konsisten mengusung tema penyatuan dunia golf dan bisnis sebagai platform korporat terdepan.

    Dukungan terhadap perkembangan golf korporat Malaysia diungkapkan oleh pelindung kerajaan WCGC Malaysia, Yang Mulia Tengku Amir Shah. Dalam pernyataannya, beliau menyampaikan apresiasi atas pencapaian tim nasional dan optimisme untuk kesuksesan lebih lanjut di masa depan. Dukungan ini sejalan dengan visi pengembangan golf korporat Malaysia di kancah internasional.

    World Corporate Golf Challenge Malaysia, yang didukung sponsor utama ENOTECH serta mitra strategis seperti Konsortium Jaringan Selangor dan Avisena Healthcare, terus memperkuat posisinya sebagai wadah penting dalam menghubungkan dunia olahraga dan bisnis. Keberhasilan ini membuka peluang lebih luas bagi pengembangan jaringan bisnis melalui platform golf korporat di tingkat global.

  • Mr DIY raih laba kuartal III 12% dari ekspansi gerai, dorong kenaikan saham.

    Article featured image

    Saham Mr DIY Group (M) Bhd menunjukkan performa positif di Bursa Malaysia hari ini, mencerminkan respons pasar terhadap laporan keuangan kuartal ketiga perusahaan. Kenaikan ini terjadi dalam konteks lingkungan ritel domestik yang tengah menghadapi tekanan dari penyesuaian kebijakan pemerintah dan perubahan daya beli konsumen. Peningkatan laba bersih sebesar 11,9 persen menjadi RM136,12 juta mengindikasikan ketahanan bisnis perusahaan di tengah tantangan ekonomi.

    Dari sisi pendapatan, perusahaan mencatat kenaikan 5,6 persen menjadi RM1,20 miliar, didorong terutama oleh ekspansi jaringan gerai baru. Meski demikian, pertumbuhan ini sedikit terhambat oleh penurunan penjualan comparable store akibat kondisi pasar yang kompetitif. RHB Investment Bank menilai penguatan nilai ringgit memberikan keuntungan signifikan mengingat 70 persen produk Mr DIY merupakan barang impor.

    Analis RHB juga menyoroti skala operasi perusahaan yang terus berkembang dengan lebih dari 5.000 gerai secara global sebagai faktor pendongkrak daya tawar. Bank investasi tersebut mempertahankan rekomendasi ‘Beli’ dengan target harga RM1,87, menilai perusahaan dapat memanfaatkan keunggulan margin untuk kampanye promosi yang lebih agresif. Kebijakan fiskal yang pro-konsumen disebutkan dapat mendukung peningkatan volume penjualan ke depan.

    Maybank Investment Bank turut memperkirakan momentum positif akan berlanjut di kuartal keempat, didukung potensi peningkatan penjualan selama libur sekolah akhir tahun. Stabilitas margin laba kotor juga diprediksi terjaga seiring dengan penguatan ringgit terhadap yuan Tiongkok. Pada pukul 10.20 pagi, saham Mr DIY tercatat menguat 2,5 persen atau empat sen ke level RM1,64 dengan volume perdagangan 2,6 juta saham.

  • Pengembang Malaysia tunda peluncuran proyek baru saat volume transaksi properti turun di semester pertama.

    Article featured image

    Pasar properti Malaysia menunjukkan dinamika yang kompleks pada paruh pertama 2025, dengan penurunan volume transaksi yang terjadi bersamaan dengan kenaikan nilai transaksi secara keseluruhan. Laporan Pusat Maklumat Harta Negara mencatat 196.232 transaksi dengan nilai mencapai RM107,68 miliar, mencerminkan perubahan struktur permintaan di tengah tantangan ekonomi global. Fenomena ini mengindikasikan pergeseran preferensi konsumen menuju properti bernilai lebih tinggi meski dalam iklim pasar yang hati-hati.

    Sektor perumahan tetap menjadi penyumbang terbesar dengan 120.307 transaksi senilai RM49,37 miliar, diikuti segmen komersial yang mencatat 21.260 transaksi. Data menunjukkan penurunan signifikan peluncuran unit residensial baru sebanyak 46% menjadi 23.380 unit, dengan tingkat penjualan yang tetap moderat di angka 24%. Pengembang tampak lebih berhati-hati dalam meluncurkan proyek baru menyusul meningkatnya persediaan rumah siap huni yang belum terjual sebanyak 16,3% menjadi 26.911 unit.

    Meski menghadapi tantangan overhang perumahan, pasar apartmen servis justru menunjukkan perbaikan dengan penurunan unit tak terjual sebesar 8,6%. Indeks harga rumah Malaysia tetap tumbuh 0,7% dengan harga rata-rata per unit mencapai RM490.376, mengindikasikan ketahanan nilai properti meski dalam kondisi permintaan yang melambat. Data ini menggambarkan kemampuan pasar properti dalam mempertahankan stabilitas harga di tengah tekanan ekonomi.

    Menteri Keuangan II Datuk Seri Amir Hamzah Azizan menyatakan optimisme terhadap prospek pemulihan sektor properti nasional, menekankan peran dukungan pemerintah melalui berbagai komitmen dan insentif. Kebijakan tersebut diharapkan dapat mengakselerasi performa pasar properti sekaligus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Kombinasi antara respons kebijakan dan ketahanan pasar diharapkan dapat membawa momentum positif bagi sektor properti dalam menghadapi tantangan ekonomi ke depan.

  • Sime Darby Property kembali dinobatkan sebagai pengembang properti terbaik di The Edge Malaysia Top Property Developers Awards 2025.

    Article featured image

    Dalam lanskap ekonomi Malaysia yang terus berkembang, industri properti menjadi salah satu penopang utama yang mencerminkan dinamika sosial dan kemajuan bangsa. Penghargaan The Edge Malaysia Top Property Developers Awards 2025 yang baru saja digelar tidak hanya mencatat prestasi para pengembang, tetapi juga merefleksikan transformasi strategis yang sedang terjadi di sektor ini. Sime Darby Property berhasil mempertahankan gelar tertinggi untuk tahun kedua berturut-turut, menegaskan posisinya dalam peta properti nasional.

    Transformasi bisnis menjadi tema sentral yang diangkat oleh kelompok pengembang terkemuka. Datuk Seri Azmir Merican, CEO Sime Darby Property, menekankan bahwa penghargaan ini datang di tengah proses perubahan fundamental dari sekadar pengembang properti menjadi perusahaan real estate yang komprehensif. Pencapaian ini turut dibarengi dengan perolehan sub-penghargaan Best in Qualitative Attributes, menunjukkan konsistensi kualitas di tengah transformasi korporat.

    Proses penilaian yang ketat menjadi fondasi kredibilitas penghargaan ini. Deloitte Malaysia melakukan audit independen terhadap sistem penilaian yang mempertimbangkan aspek kualitatif seperti inovasi, kreativitas, dan nilai tambah bagi konsumen, serta parameter kuantitatif meliputi modal pemegang saham, profitabilitas, dan kondisi keuangan. Metodologi komprehensif ini memastikan bahwa penghargaan benar-benar mencerminkan keunggulan holistik para penerimanya.

    Menteri Perumahan dan Pemerintahan Lokal Nga Kor Ming dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan swasta untuk menciptakan lingkungan hidup yang tidak hanya layak huni tetapi juga dicintai. Berbagai terobosan kebijakan seperti pemulihan proyek perumahan terbengkalai senilai RM123,7 miliar dan penguatan Housing Development Act 1966 menunjukkan komitmen pemerintah dalam melindungi kepentingan pembeli rumah sekaligus mendorong akuntabilitas pengembang.

    Selain kategori utama, sebelas penghargaan spesifik lainnya diberikan dalam acara The Edge Malaysia Property Excellence Awards 2025. Berbagai proyek perumahan terjangkau, pengembangan kawasan terpadu, dan inisiatif konservasi warisan budaya turut diakui, mencerminkan diversifikasi dan kematangan industri properti Malaysia. Penghargaan untuk proyek di Vietnam juga menunjukkan kemampuan pengembang lokal dalam bersaing di kancah internasional, menandai babak baru dalam ekspansi global properti Malaysia.

  • Mah Sing mengusul proyek M Cora senilai RM528 juta di Penang.

    Article featured image

    Mah Sing Group Bhd memperkuat kehadirannya di pasar properti Pulau Pinang dengan mengumumkan proyek terbaru bernama M Cora, sebuah pengembangan mixed-use senilai RM528 juta. Proyek yang akan diluncurkan pada paruh kedua tahun 2026 ini menawarkan hunian kondominium dan suite komersial dengan harga mulai RM426.000, menargetkan berbagai segmen pembeli termasuk pemilik rumah pertama, profesional muda, keluarga, dan investor.

    Lokasi strategis menjadi daya tarik utama M Cora yang dibangun di atas lahan seluas 2,83 hektar di George Town. Posisinya yang hanya 450 meter dari stasiun LRT Mutiara Line Bandar Sri Pinang yang akan datang dan berhadapan langsung dengan Tun Dr Lim Chong Eu Expressway memberikan aksesibilitas tinggi. Kawasan sekitarnya telah berkembang menjadi pusat permukiman dan komersial yang mapan, memperkuat nilai investasi properti ini.

    Dari segi unit, M Cora menawarkan kondominium dua kamar tidur dengan luas bangunan antara 904 hingga 1.015 kaki persegi, sementara suite komersial tersedia dalam tiga pilihan layout berukuran 450, 660, dan 750 kaki persegi. Pengembangan ini menjadi proyek keempat Mah Sing di Penang setelah sebelumnya meluncurkan Southbay township pada 2009, Ferringhi Residence (2014), dan Ferringhi Residence 2 (2016). Semua proyek sebelumnya di wilayah utara ini diproyeksikan mendapat manfaat dari pembangunan North Coastal Paired Road dan LRT Mutiara Line.

    Pendanaan proyek akan bersumber dari kombinasi dana internal dan pembiayaan perbankan, dengan struktur akhir yang akan disesuaikan dengan kondisi keuangan grup. Tan Sri Leong Hoy Kum, Founder dan Group Managing Director Mah Sing, menegaskan komitmen jangka panjang grup terhadap perkembangan properti di Penang. “M Cora tidak hanya menghadirkan gaya hidup masa depan di koridor pertumbuhan paling menjanjikan di Penang, tetapi juga memperkuat strategi ekspansi kami di wilayah Central, Southern, dan Northern,” ujarnya.

    Dengan kekuatan finansial dan disiplin eksekusi yang terbukti, Mah Sing terus aktif mencari lahan strategis di seluruh Malaysia untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan. “Kami berada dalam posisi yang tepat untuk bergerak cepat dalam merebut peluang yang selaras dengan permintaan pasar, seperti M Cora yang menarik baik penghuni tetap maupun investor,” tambah Leong. Proyek ini diharapkan menjadi tolok ukur baru bagi pengembangan mixed-use urban di Pulau Pinang.

  • Asia: Saham dan emas menguat meski ancaman tutup pemerintah AS, minyak justru melemah.

    Article featured image

    Pasar keuangan global menunjukkan dinamika yang kompleks di tengah ketidakpastian kebijakan fiskal Amerika Serikat dan kondisi ekonomi regional. Indeks saham Asia mengalami penguatan terbatas sementara emas melanjutkan rekor kenaikannya, mencerminkan sikap hati-hati investor menyusul ancaman penutupan pemerintah AS yang berpotensi menunda rilis data ketenagakerjaan penting. Aktivitas manufaktur China yang tetap berada di zona kontraksi untuk bulan keenam berturut-turut turut mempengaruhi sentimen pasar, meski menunjukkan perbaikan marginal dari 49.4 menjadi 49.8 pada September.

    Prospek penutupan pemerintah federal AS menjadi fokus utama setelah Wakil Presiden JD Vance menyatakan kecilnya kemajuan dalam negosiasi anggaran antara Presiden Donald Trump dan oposisi Demokrat. Situasi ini mengancam penundaan publikasi data payrolls yang dijadwalkan Jumat mendatang, sehingga meningkatkan signifikansi laporan JOLTS yang dirilis hari ini sebagai alternatif penilaian kondisi ketenagakerjaan. Analis National Australia Bank Ray Attrill menegaskan pasar telah mulai menyesuaikan ekspektasi terhadap kemungkinan tertundanya data ekonomi kunci ini.

    Dampak potensial dari shutdown pemerintah meluas hingga mempengaruhi kemampuan Federal Reserve dalam menilai kesehatan ekonomi sebelum pertemuan kebijakan 29 Oktober. Tanpa data employment yang aktual, Fed berisiko membuat keputusan moneter dalam kondisi keterbatasan informasi. Sementara itu, dollar Australia menguat 0.2 persen menjelang pertemuan Reserve Bank of Australia yang diperkirakan mempertahankan kebijakan moneter tetap, mencerminkan optimisme terbatas terhadap ekonomi regional.

    Ketidakpastian perdagangan global terus mendorong aliran modal menuju aset safe-haven seperti emas yang mencapai rekor tertinggi US$3,843.49 per troy ounce. Di sektor komoditas energi, harga minyak mentah justru mengalami tekanan penurunan sebesar 0.6 persen akibat antisipasi peningkatan produksi OPEC+ dan rencana kembali beroperasinya ekspor minyak dari Kurdistan Irak. Indeks futures Eropa menunjukkan awal perdagangan yang lemah dengan Euro Stoxx 50 turun 0.11 persen, mengindikasikan perluasan sentimen hati-hati ke sesi perdagangan berikutnya.

  • Dalam restrukturisasi internal, Petronas Gas pisahkan unit usaha teregulasi dan non-regulasi.

    Article featured image

    Petronas Gas Bhd telah memulai langkah transformatif dengan merestrukturisasi model bisnis internalnya. Perusahaan energi terkemuka Malaysia ini akan memisahkan secara jelas antara unit usaha yang diatur regulator dengan yang beroperasi di pasar bebas. Keputusan strategis ini disetujui dewan direksi pada 23 Juli 2025 dan telah mendapatkan persetujuan final dari Kementerian Keuangan mengenai aspek perpajakannya.

    Rencana restrukturisasi akan memindahkan tiga lini bisnis inti ke dalam anak perusahaan khusus. Bisnis transportasi gas akan dialihkan ke PG TransCo Sdn Bhd, sementara pengolahan gas ditangani oleh PG Gas Processing Sdn Bhd. Untuk utilitas, PG Utilities East Sdn Bhd akan mengelolanya di bawah payung PG Energia Sdn Bhd yang berfungsi sebagai perusahaan induk. Pemisahan ini memungkinkan setiap unit mengembangkan strategi operasional dan pengelolaan modal yang lebih tepat sasaran.

    Dari perspektif teknis, pemisahan entitas bisnis ini memungkinkan alokasi sumber daya yang lebih efisien sesuai karakteristik masing-masing segmen. Unit yang diatur regulator seperti pengolahan dan transportasi gas dapat fokus pada stabilitas operasional, sementara bisnis utilitas di bawah PG Energia dapat lebih lincah merespons dinamika pasar. Struktur baru ini dirancang untuk memperkuat daya saing perusahaan dalam menghadapi evolusi lanskap energi nasional.

    Proses restrukturisasi ditargetkan selesai pada kuartal ketiga 2026 dan masih memerlukan persetujuan pemegang saham serta pengadilan. Meski mengalami penurunan laba bersih menjadi RM918,98 juta pada paruh pertama 2025, langkah ini menunjukkan komitmen Petronas Gas dalam menciptakan fondasi bisnis yang lebih tangguh untuk pertumbuhan jangka menengah dan panjang, tanpa mengubah struktur kepemilikan atau nilai per saham dalam jangka pendek.

  • Indonesia: Harga emas tembus rekor baru karena ancaman tutupnya pemerintah AS dan antisipasi penurunan suku bunga.

    Article featured image

    Harga emas dunia kembali mencatatkan rekor tertinggi baru di tengah meningkatnya ketidakpastian ekonomi dan politik global. Aset safe haven ini menguat didorong kekhawatiran akan penutupan pemerintah AS serta data ketenagakerjaan yang lebih lemah dari perkiraan, memperkuat ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter The Fed.

    Pada perdagangan Rabu waktu setempat, spot gold naik 0.4 persen menjadi US$3,872.87 per ons, sementara futures emas AS untuk pengiriman Desember meningkat 0.7 persen ke level US$3,901.40. Indeks dolar yang bertahan di posisi terendah satu minggu turut mendukung kenaikan harga emas, menjadikan logam mulia ini lebih terjangkau bagi pembeli internasional.

    Faktor politik turut memberikan tekanan signifikan terhadap pasar, dimana Senat AS gagal mengesahkan undang-undang perpanjangan anggaran pemerintah. Situasi ini diperparah dengan ancaman Presiden Donald Trump untuk melakukan pemotongan tenaga kerja federal tambahan. Laporan JOLTS yang dirilis Selasa juga menunjukkan pertumbuhan lowongan kerja AS yang marginal di bulan Agustus, mengindikasikan pelemahan kondisi pasar tenaga kerja.

    Analis pasar memprediksi peluang penurunan suku bunga The Fed sebesar 97 persen untuk pemotongan 25 basis points bulan ini, dan 76 persen pada Desember menurut CME Group’s FedWatch tool. Michael Hsueh, analis logam mulia Deutsche Bank, menyatakan sulit melihat akhir dari rally emas dalam waktu dekat, dengan proyeksi penguatan berlanjut jangka pendek.

    Di pasar logam mulia lainnya, silver spot melonjak 1.5 persen ke US$47.39 per ons, mencapai level tertinggi dalam lebih dari 14 tahun. Platinum dan palladium juga menguat masing-masing 1.4 persen dan 0.9 persen, mengikuti tren positif sektor komoditas berharga di tengah lingkungan suku bunga rendah yang mendukung aset non-yielding.

  • Pelabuhan Klang: Axis-Reit Lakukan Akuisisi RM50 Juta untuk Manfaatkan Gelombang Logistik.

    Article featured image

    Axis Real Estate Investment Trust (Axis-REIT) memperkuat posisinya dalam sektor logistik Malaysia dengan mengakuisisi aset industri strategis senilai RM50 juta di Pelabuhan Klang. Pembelian ini mencerminkan strategi jangka panjang untuk memanfaatkan pertumbuhan pesat gudang dan pusat distribusi yang didorong oleh ekspansi perdagangan elektronik dan investasi asing langsung. Aset seluas 3,64 hektar ini terletak di kawasan industri Bandar Sultan Suleiman yang memiliki aksesibilitas tinggi terhadap jaringan transportasi utama.

    Transaksi ini dilakukan melalui RHB Trustees Bhd dengan penjual Barry Callebaut Malaysia Sdn Bhd, menargetkan penyelesaian pada kuartal pertama 2026. Meskipun properti tersebut saat ini belum memiliki penyewa, respons positif investor tercermin dari kenaikan harga unit Axis-REIT pasca pengumuman. Kepercayaan pasar didukung oleh rekam jejak manajemen dalam mengamankan penyewa untuk aset-aset strategis mereka dalam waktu relatif singkat.

    Portofolio Axis-REIT terus menunjukkan ketahanan dengan tingkat okupansi mencapai 97 persen per 30 Juni 2025. Trust ini mengelola 68 properti syariah di berbagai lokasi strategis dengan total nilai aset RM5,21 miliar. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal yang sama, pendapatan trust meningkat 18,4 persen menjadi RM180,1 juta, sementara pendapatan bersih mencapai RM96,1 juta. Kinerja ini didukung oleh pendapatan sewa yang stabil dan pipeline akuisisi yang terencana.

    Dukungan finansial untuk ekspansi masa depan datang dari penerbitan senior sukuk perdana senilai RM300 juta dengan rating AA2(s) stabil dari RAM Ratings. Instrumen keuangan syariah ini menjadi bagian dari program RM3 miliar yang memberikan fleksibilitas bagi Axis-REIT dalam mengejar akuisisi yang mendukung pertumbuhan pendapatan. Analis CIMB Securities menilai Axis-REIT sebagai pilihan utama di sektor properti industri karena ketahanannya terhadap fluktuasi konsumsi ritel.

    Akuisisi Pelabuhan Klang ini meski hanya menyumbang sekitar 1 persen dari total portofolio, memiliki signifikansi strategis dalam memperkuat posisi Axis-REIT di kluster logistik utama Malaysia. Properti ini terletak di dekat New North Klang Straits Bypass yang semakin meningkatkan nilai strategis lokasi. Langkah ini sejalan dengan transformasi Malaysia menjadi hub logistik regional yang didukung keanggotaan dalam BRICS dan CPTPP.

  • ASEAN targetkan ekonomi digital US$2 triliun di bawah rencana strategis baru.

    Article featured image

    Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Malaysia yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC) 2025, Tengku Datuk Seri Utama Zafrul Tengku Abdul Aziz, menyampaikan pidato penting mengenai Rencana Strategis AEC di Kementerian Investasi, Perdagangan, dan Industri (MITI). Acara sosialisasi regional ini merupakan bagian dari upaya mempersiapkan Visi Komunitas ASEAN 2045, dengan fokus pada transformasi ekonomi digital dan integrasi pasar yang lebih dalam.

    Rencana strategis tersebut dirancang dalam siklus lima tahunan menuju 2045, menggantikan AEC Blueprint 2025. Fase pertama yang akan berlangsung pada 2026–2030 dinilai sebagai langkah krusial untuk memanfaatkan potensi ekonomi kawasan dan meningkatkan ketahanan terhadap gejolak global. Salah satu target utamanya adalah mendorong perdagangan intra-ASEAN dengan memperkuat interkoneksi pasar barang, jasa, dan investasi.

    Sektor ekonomi digital menjadi prioritas utama, dengan proyeksi pertumbuhan menjadi US$2 triliun pada 2030. Peningkatan ini diharapkan dapat memberdayakan UMKM, mendorong inovasi, serta memperkuat daya saing regional. Selain itu, rencana ini juga menekankan pentingnya mengurangi hambatan non-perdagangan untuk menciptakan ekosistem bisnis yang lebih efisien dan terbuka.

    ASEAN juga berkomitmen menjaga keterbukaan pasar di tengah tren isolasionisme di beberapa negara. Strategi diversifikasi mitra ekonomi, baik dengan negara tradisional maupun pasar berkembang, akan dilakukan untuk mengurangi ketergantungan berlebihan pada ekonomi tertentu. Langkah ini diyakini dapat memperkuat ketahanan makroekonomi kawasan dalam jangka panjang.

    Dengan peta jalan yang jelas dan pendekatan bertahap, ASEAN bertekad menjadi blok ekonomi terbesar keempat dunia dalam beberapa tahun mendatang. Rencana strategis ini tidak hanya menjadi fondasi pertumbuhan berkelanjutan, tetapi juga wujud nyata komitmen regional dalam menghadapi dinamika ekonomi global yang terus berubah.