Author: editor

  • Enam cara profesional muda bisa unggul di pasar properti

    Article featured image

    waktu untuk mengunjungi kantor fisik.”

    Investasi properti tidak harus menunggu hingga usia matang. Dengan strategi yang tepat, generasi muda bisa memulai lebih awal dan membangun aset jangka panjang. Bradd Bendall dari BetterBond menekankan bahwa profesional muda dengan penghasilan stabil memiliki peluang besar di pasar properti saat ini. Data menunjukkan tren peningkatan pembelian oleh kelompok usia 20-30 tahun, dengan harga rata-rata mencapai R1,2 juta—naik 6% dari tahun sebelumnya.

    Salah satu cara efektif untuk memulai adalah dengan membeli bersama teman atau keluarga. Skema ini tidak hanya mengurangi beban cicilan, tetapi juga meningkatkan daya beli. Namun, Bendall mengingatkan pentingnya perjanjian yang jelas untuk menghindari konflik keuangan di masa depan. Alternatif lain adalah memanfaatkan kenaikan batas bea balik nama menjadi R1,21 juta, yang bisa menghemat biaya tambahan bagi pembeli yang memilih properti di bawah nilai tersebut.

    Untuk menghindari biaya awal yang besar, pembeli muda bisa mempertimbangkan properti yang masih dalam tahap pembangunan. Selain lebih terjangkau, nilai properti ini cenderung naik setelah konstruksi selesai. Bagi yang ingin menghasilkan pendapatan tambahan, “house hacking” dengan menyewakan sebagian ruangan bisa menjadi solusi. Properti dengan unit terpisah atau akses mandiri sangat ideal untuk strategi ini.

  • Rumah HDB Executive di Bukit Timah Senilai $1,5 Juta dengan Sisa Sewa 62 Tahun Baru Saja Pecahkan Rekor: Inilah Alasannya

    Article featured image

    Pasar properti Singapura kembali mencatat rekor baru dengan penjualan maisonette eksekutif di Toh Yi Gardens, Bukit Timah, seharga S$1,5 juta. Transaksi Mei 2025 ini menempatkan unit seluas 154 meter persegi tersebut sebagai flat HDB termahal di negara itu, mengalahkan rekor sebelumnya di Bishan. Namun, harga fantastis ini bukan sekadar indikasi kenaikan harga umum, melainkan mencerminkan karakteristik unik properti tersebut.

    Unit yang terletak di lantai 7 hingga 9 Blok 3 ini menawarkan dua keunggulan utama: luas area hampir dua kali lipat flat BTO 4-kamar modern dan lokasi strategis di kawasan premium. Dibandingkan transaksi serupa di area yang sama, properti ini unggul S$200.000 dari penjualan lantai bawah bulan sebelumnya. Data menunjukkan maisonette eksekutif di Bukit Timah memang konsisten mencatat harga tinggi, dengan tiga transaksi di atas S$1,4 juta dalam empat bulan terakhir.

    Kelangkaan menjadi faktor penentu harga properti ini. Kawasan Toh Yi Gardens hanya memiliki 1.713 unit dengan komposisi terbatas, termasuk 78 unit maisonette eksekutif di Blok 2 dan 64 unit di Blok 3. Karakteristik bangunan tahun 1988 dengan sisa sewa 62 tahun ini semakin memperkuat nilai historis dan eksklusivitasnya. Pola serupa terlihat di Bishan, dimana flat eksekutif lantai tinggi juga kerap mencapai angka S$1,5 juta.

    Analisis daftar 10 transaksi HDB eksekutif termahal menunjukkan dominasi kawasan Bishan dan Bukit Timah, dengan selisih harga mencapai S$90.000 antar transaksi. Perbedaan harga ini sangat dipengaruhi oleh faktor lantai, luas bangunan, dan tahun pembangunan. Transaksi terbaru di Bukit Timah ini menegaskan tren properti premium di Singapura, dimana permintaan akan unit spesifik dengan karakteristik unik tetap tinggi meski di tengah pasar yang stabil.

  • Perhatian Diperlukan!

    Article featured image

    Akses Anda tiba-tiba terblokir? Ini terjadi karena sistem keamanan situs mendeteksi aktivitas mencurigakan. Platform digital modern dilengkapi proteksi otomatis yang merespons perilaku tidak biasa, seperti input kata kunci sensitif atau upaya manipulasi database.

    Pemblokiran bisa terjadi secara instan ketika algoritma mendeteksi pola tertentu. Penyebabnya beragam, mulai dari penggunaan frasa terlarang hingga permintaan data yang tidak wajar. Sistem ini dirancang untuk mencegah serangan siber dan pelanggaran keamanan.

    Terkadang, blokir juga muncul akibat kesalahan teknis atau ketidaksengajaan. Pengunjung mungkin tidak menyadari telah melakukan tindakan yang dianggap berisiko oleh sistem. Format data yang tidak sesuai atau karakter spesifik bisa memicu alarm keamanan.

    Jika mengalami hal ini, disarankan untuk memeriksa kembali aktivitas terakhir Anda. Hubungi administrator situs jika blokir terjadi tanpa alasan jelas. Perlindungan keamanan digital memang penting, tapi harus seimbang dengan kenyamanan pengguna.

  • Aktivitas konstruksi perumahan meningkat pada kuartal pertama 2025 dengan lonjakan penyelesaian dan permulaan perumahan.

    Article featured image

    Pasar properti residensial Malaysia menunjukkan tren positif di awal tahun 2025, dengan peningkatan signifikan dalam penyelesaian dan permulaan proyek perumahan. Data terbaru mengungkapkan bahwa unit yang selesai dibangun naik 30,2% menjadi 9.329 unit pada kuartal pertama 2025, sementara permulaan konstruksi baru melonjak 32,5% menjadi 28.344 unit. Meski demikian, perencanaan pengembangan baru justru mengalami penurunan menjadi 8.300 unit dibanding periode sama tahun sebelumnya.

    Peluncuran unit residensial baru menunjukkan performa menggembirakan dengan kenaikan lebih dari dua kali lipat menjadi 12.498 unit. Namun, transaksi properti secara keseluruhan masih mencatat penurunan 6,2% dalam volume dan 8,9% dalam nilai. Abdul Razak Yusak dari JPPH menyatakan bahwa meski transaksi melambat, aktivitas konstruksi yang kuat dan peningkatan peluncuran unit baru akan menjaga keseimbangan pertumbuhan pasar.

    Beberapa inisiatif pemerintah dinilai menjadi pendorong utama pertumbuhan sektor ini. Program seperti PRR, RMR, serta pengembangan kawasan khusus seperti JS-SEZ dan Forest City memberikan dampak positif terhadap pasar properti. Kinerja properti tertunda juga menunjukkan peningkatan marginal sebesar 1,6% dalam volume dan 7,7% dalam nilai, mencapai total 23.515 unit senilai RM15 miliar.

    Indeks Harga Rumah Malaysia (MHPI) pada kuartal pertama 2025 tercatat di level 225,3 poin dengan harga rata-rata RM486.070 per unit. Pertumbuhan tahunan sebesar 0,9% ini menunjukkan stabilitas pasar. Sektor ritel juga mencatat perbaikan dengan tingkat hunian kompleks perbelanjaan naik tipis menjadi 79%.

  • Pengembang properti milik miliarder Thailand, Frasers Property, mencatatkan laba lebih tinggi berkat bisnis perumahan di Singapura.

    Article featured image

    Di tengah gejolak pasar properti China yang belum pulih, Frasers Property Ltd justru menunjukkan ketertarikan berkelanjutan terhadap peluang investasi di Shanghai dan kota-kota besar lainnya. Perusahaan yang dikendalikan miliarder Thailand Charoen Sirivadhanabhakdi ini menilai Shanghai sebagai pasar yang berbeda dibanding wilayah lain di China, meski tetap menerapkan pendekatan hati-hati.

    Lim Hua Tiong, CEO pasar berkembang Asia Frasers Property, mengungkapkan optimisme terbatas terhadap prospek properti China dalam briefing kinerja perusahaan. Pernyataan ini disampaikan setelah Frasers melaporkan peningkatan laba bersih menjadi S$135,6 juta untuk paruh pertama tahun fiskal, didorong oleh kinerja kuat sektor residensial Singapura yang menutupi penurunan di China dan Australia.

    Eksposur Frasers terhadap pasar China tetap menjadi perhatian utama investor, terlihat dari penurunan laba lebih dari 40% di wilayah tersebut. Namun, perusahaan baru-baru ini melakukan pembelian lahan residensial di Shanghai melalui kerja sama dengan mitra lokal, menunjukkan keyakinan strategis terhadap pasar premium tersebut. Di sisi lain, kenaikan suku bunga global dan biaya konstruksi tetap menjadi tantangan berat bagi pengembang properti Singapura ini.

    Meski menghadapi berbagai tantangan, Frasers berhasil memanfaatkan pemulihan pasar perumahan Singapura dengan pertumbuhan laba 12% di sektor residensial domestik. Perusahaan juga aktif menurunkan leverage dengan rasio utang bersih terhadap ekuitas yang meningkat signifikan. Pergantian kepemimpinan di tubuh direksi, termasuk pengunduran diri Charoen sebagai ketua, turut menjadi sorotan dalam transformasi korporat ini.

  • Kementerian Perumahan: Undang-undang baru dalam proses untuk memperbaiki pengurusan harta dan bangunan yang buruk di Malaysia

    Article featured image

    Pemerintah Malaysia tengah menyiapkan regulasi baru untuk meningkatkan kualitas pengelolaan properti strata yang selama ini menjadi masalah kronis di sektor perumahan. Menteri Perumahan dan Pemerintahan Lokal Nga Kor Ming mengungkapkan, ketidakprofesionalan dalam pengelolaan bangunan bertingkat telah berdampak signifikan terhadap nilai properti dan kualitas hidup penghuni.

    Dalam Simposium Strata Internasional di Kuala Lumpur, Nga memaparkan data mengejutkan: hanya 594 perusahaan pengelola berlisensi yang menangani lebih dari 2,9 juta unit perumahan strata. Rasio yang tidak seimbang ini memicu maraknya praktik pengelolaan oleh pihak tidak berkompeten, merugikan pemilik dan penyewa. “Masalah ini tidak bisa diabaikan karena menyangkut aset dan kenyamanan hidup masyarakat,” tegasnya.

    Untuk mengatasi hal tersebut, Kementerian sedang merancang undang-undang khusus yang memisahkan regulasi pengelola properti dari Akta 242 tahun 1981. Langkah ini diharapkan dapat menaikkan standar profesionalisme sekaligus memastikan dana perawatan digunakan secara transparan. Nga menekankan, pembahasan sudah melibatkan berbagai asosiasi industri dan pemangku kepentingan terkait.

    Di sisi lain, pemerintah juga terus berupaya menyelesaikan proyek perumahan terbengkalai yang mencapai 1.016 proyek senilai RM98,96 miliar sejak 2022. Dampaknya tidak hanya dirasakan pembeli yang terjebak cicilan, tetapi juga merusak tata lingkungan dan menurunkan nilai properti sekitarnya. “Ini adalah komitmen kami untuk melindungi hak masyarakat sekaligus menjaga stabilitas pasar properti,” pungkas Nga.

  • Pasar properti Malaysia sedang melonjak – Inilah yang mendorong pertumbuhannya

    Article featured image

    Pasar properti Malaysia menunjukkan performa luar biasa di awal 2024, dengan nilai transaksi melampaui MYR217 miliar dan menarik investasi asing langsung senilai USD1,98 miliar. Pertumbuhan pesat ini tidak lepas dari strategi pemerintah dalam menyediakan perumahan terjangkau, memperluas infrastruktur transportasi, dan menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan.

    Sektor perumahan terjangkau menjadi tulang punggung pertumbuhan, didukung program seperti PR1MA dan Rumah Selangorku yang menawarkan kualitas hidup lebih baik. Berbeda dengan konsep lama, proyek-proyek terkini menitikberatkan pada desain komunitas terpadu, ruang terbuka hijau, dan fasilitas umum yang memadai. Pendekatan ini berhasil menarik minat masyarakat sekaligus mempertahankan standar kenyamanan.

    Ekspansi infrastruktur transportasi turut mendongkrak nilai properti, terutama di kawasan suburban yang kini lebih terjangkau berkat jaringan MRT dan LRT. Konsep Transit-Oriented Development (TOD) semakin populer, menciptakan kawasan hunian terintegrasi yang mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi. Perkembangan ini mengubah pola permukiman sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah penyangga kota besar.

    Isu keberlanjutan menjadi tren utama dengan semakin banyak proyek yang mengadopsi desain biophilic dan solusi berbasis alam. Pembeli kini lebih sadar lingkungan, mendorong pengembang untuk memasukkan elemen seperti atap hijau dan sistem pengelolaan air hujan. Institut Arsitek Lanskap Malaysia (ILAM) aktif mendorong penerapan Nature-Based Solutions (NBS) sebagai standar baru dalam perencanaan kota yang responsif terhadap perubahan iklim.

  • Manajer properti meminta pengecualian SST untuk biaya perawatan properti komersial dan dana cadangan

    Article featured image

    Asosiasi Profesional Pengelola Fasilitas Malaysia (MIPFM) mendesak pemerintah untuk mengevaluasi kebijakan pengenaan cukai jualan dan layanan (SST) pada dana pemeliharaan properti komersial. Permohonan resmi telah diajukan ke Kementerian Keuangan dan Jabatan Kastam Diraja Malaysia menyusul kekhawatiran akan dampak finansial terhadap pemilik usaha.

    Penerapan SST sebesar 6% untuk biaya perawatan dan dana cadangan properti komersial berstrata dinilai kontraproduktif dengan tujuan pengelolaan aset jangka panjang. Berbeda dengan sektor residensial yang sudah dibebaskan sejak April 2024, sektor komersial justru menghadapi beban ganda di tengah tekanan ekonomi saat ini.

    Menurut Ishak Ismail, Presiden MIPFM, kebijakan ini tidak hanya tidak adil tetapi juga merugikan pengembangan properti. Dana pemeliharaan yang seharusnya dialokasikan untuk perbaikan fasilitas bersama seperti lift atau sistem bangunan, justru terkikis oleh pembayaran pajak.

    MIPFM menegaskan bahwa pengenaan SST pada dana cadangan bertentangan dengan prinsip dasar pengelolaan properti berkelanjutan. Asosiasi ini berharap pemerintah dapat mempertimbangkan kembali kebijakan tersebut demi mendukung iklim usaha yang lebih sehat di Malaysia.

  • Rahim & Co: Harga properti residensial Melaka perlahan naik, sektor industri mungkin hadapi kelebihan pasokan

    Article featured image

    Pasar properti Melaka menunjukkan tren positif dengan pertumbuhan yang terkendali, berbeda dengan beberapa wilayah lain di Malaysia yang mengalami kenaikan harga terlalu cepat. Menurut analisis terbaru Rahim & Co Property Market Review 2024/2025, harga rata-rata rumah di negara bagian ini naik dari RM214.000 pada 2015 menjadi RM340.000 tahun ini, mencerminkan keseimbangan antara permintaan dan keterjangkauan. Sulaiman Saheh, Direktur Penelitian Rahim & Co, menyoroti bahwa Melaka termasuk salah satu pasar perumahan paling terjangkau di Malaysia berdasarkan rasio pendapatan terhadap harga.

    Sektor perumahan Melaka mencatat rekor baru dengan 20.321 transaksi senilai RM6,7 miliar pada 2024, meningkat 20,5% dalam volume dan 15,5% dalam nilai dibandingkan tahun sebelumnya. Fiqri Rohaizad, Manajer Senior Layanan Penilaian Rahim & Co, mengungkapkan bahwa properti berbasis tanah menjadi andalan dengan potensi apresiasi yang menjanjikan. Sementara itu, pasar hunian tinggi mulai stabil dengan penyesuaian harga yang lebih realistis, menandakan kematangan pasar.

    Di luar sektor residensial, properti industri di Melaka menghadapi tantangan kelebihan pasokan meskipun mendapat dukungan insentif pemerintah. Fiqri mengingatkan bahwa antusiasme pengembang terhadap proyek industri berisiko menciptakan ketidakseimbangan pasar, mirip dengan yang terjadi sebelumnya pada sektor ritel berbasis cloud. Tingkat hunian di beberapa kawasan industri belum pulih sepenuhnya, meskipun sektor komersial menunjukkan perbaikan bertahap dengan masuknya merek-merek besar seperti Jaya Grocer dan Uniqlo.

    Wilayah pengembangan utama Melaka terbagi di tiga koridor—utara, tengah, dan selatan—dengan potensi berbeda. Kawasan selatan, khususnya di sekitar Jasin, dinilai memiliki prospek jangka panjang berkat transformasi lahan perkebunan menjadi kawasan terencana. Scientex Jasin Mutiara Botani Parkland dan Taman Merlimau Mutiara termasuk proyek yang patut diperhatikan. Fiqri menekankan bahwa meski peta mungkin tidak langsung menampilkan potensinya, dinamika kepemilikan lahan sebelumnya membuka peluang pengembangan baru.

  • Prediksi: XRP Akan Bernilai Sebesar Ini dalam 10 Tahun

    Article featured image

    Prospek Cerah XRP di Tengah Pertumbuhan Pasar Kripto Global

    Analisis terbaru dari Morningstar menunjukkan potensi pertumbuhan signifikan bagi pasar aset digital, dengan proyeksi kenaikan 10% per tahun selama sepuluh tahun ke depan. XRP, sebagai salah satu kripto terkemuka, diprediksi akan mencatat performa lebih baik dari rata-rata pasar, terutama jika adopsi oleh lembaga keuangan terus meningkat. Dengan valuasi saat ini sekitar $2,20 per koin, analis memperkirakan harga bisa mencapai $5,75 pada 2035, meskipun tren historis menunjukkan kemungkinan lonjakan lebih tinggi.

    Salah satu faktor pendorong utama adalah peran XRP dalam transaksi lintas batas melalui XRP Ledger, solusi blockchain yang dikembangkan Ripple. Dibandingkan sistem konvensional seperti SWIFT, teknologi ini menawarkan penyelesaian transaksi lebih cepat dengan biaya lebih rendah. Meski baru sekitar 200 institusi yang mengadopsinya, potensi ekspansi masih terbuka lebar seiring meningkatnya pemahaman sektor keuangan terhadap manfaat blockchain. Jika lebih banyak bank dan penyedia pembayaran beralih ke XRP, nilai aset ini bisa melampaui proyeksi konservatif.

    Di sisi lain, rencana peluncuran ETF XRP spot yang sedang menunggu persetujuan SEC dapat menjadi katalis tambahan. Produk investasi semacam ini akan memudahkan investor ritel dan institusional untuk terlibat tanpa harus berurusan langsung dengan bursa kripto yang rumit. Permintaan dari kedua segmen ini berpotensi mendongkrak likuiditas dan harga XRP, terutama mengingat rekam jejaknya yang mencatat kenaikan 270% dalam tiga tahun terakhir.