Author: editor

  • MDA mengakui pengembang terbaik dan menyoroti keberlanjutan serta inovasi

    Article featured image

    Industri properti Malaysia kembali mencatat momen penting dengan penyelenggaraan Malaysia Developer Awards (MDA) 2023 yang merayakan inovasi dan keunggulan para pengembang terkemuka. Acara bergengsi ini menghadirkan 32 kategori penghargaan yang mengakui berbagai aspek mulai dari kinerja finansial hingga kualitas eksekusi proyek, dengan partisipasi para pelaku utama sektor properti nasional.

    Sime Darby Property Bhd membuktikan dominasinya dengan meraih penghargaan tertinggi TOTC RM1 miliar ke Atas, sekaligus menyabet predikat Best in Quantitative berkat stabilitas keuangan dan keberlanjutan proyeknya. SP Setia Bhd tidak kalah bersinar dengan memenangkan Best in Qualitative untuk keunggulan desain dan kepuasan pelanggan, sementara Paramount Corp Bhd mendominasi kategori Di Bawah RM1 miliar dengan meraih kedua penghargaan utama.

    Tiga penghargaan khusus turut memeriahkan acara, memberikan pengakuan terhadap kontribusi unik berbagai perusahaan. KEB Group, TA Global, dan WM Senibong dinobatkan sebagai Rising Star, sementara MRCB Land meraih International Award untuk proyek 1060 Carnegie di Australia. WCT Land dan WM Senibong berhasil membawa pulang Transformation Award berkat inovasi mereka dalam merevitalisasi Paradigm Johor Baru dan pengembangan Senibong Cove.

    Dalam pidatonya, CEO Star Media Group Chan Seng Fatt menekankan pentingnya antisipasi perubahan gaya hidup dan integrasi prinsip ESG dalam pengembangan properti. “Pengembang masa depan harus mampu menciptakan ruang hidup yang adaptif sekaligus berkelanjutan,” ujarnya. Dukungan pemerintah diwakili oleh Menteri Perumahan Nga Kor Ming yang hadir memberikan apresiasi terhadap kontribusi industri properti bagi pembangunan nasional.

  • Ascott akan menambahkan 300 properti dan 12.000 pekerjaan pada 2028, dengan Malaysia sebagai pasar utama.

    Article featured image

    Di tengah dinamika industri media yang terus berkembang, New Straits Times tetap menjadi salah satu pilar penting dalam dunia jurnalisme Malaysia. Surat kabar ini merupakan bagian integral dari Kumpulan Media Prima, yang telah lama menjadi sumber informasi terpercaya bagi masyarakat.

    Dengan nomor pendaftaran perusahaan 196101000449/4485 H, New Straits Times Press (M) Bhd menunjukkan komitmennya terhadap profesionalisme dan akuntabilitas. Media ini terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan pembaca di era digital yang serba cepat.

    Sebagai bagian dari jaringan Media Prima, New Straits Times memanfaatkan kekuatan kolaborasi untuk menyajikan berita yang komprehensif. Platform ini tidak hanya fokus pada berita cetak tradisional, tetapi juga mengembangkan konten digital yang relevan.

    Keberadaan New Straits Times hingga tahun 2025 membuktikan ketahanannya dalam menghadapi berbagai tantangan industri. Media ini terus menjadi rujukan utama bagi mereka yang menginginkan informasi berkualitas dan analisis mendalam.

  • Proyek ke-8 Gamuda Land di Vietnam memanfaatkan dua

    Article featured image

    Gamuda Land semakin memperkuat posisinya di pasar properti Vietnam dengan akuisisi strategis terbarunya di Distrik Le Chan, Kota Hai Phong. Proyek kedelapan ini menandai perluasan portofolio mereka di negara dengan pertumbuhan ekonomi pesat tersebut, menambah daftar pengembangan sukses seperti Gamuda City di Hanoi dan Celadon City di Ho Chi Minh. Nilai investasi mencapai RM175,4 juta untuk lahan seluas 2,7 hektar yang diproyeksikan memiliki GDV RM1 miliar, menunjukkan keyakinan kuat pengembang terhadap potensi pasar Vietnam.

    Strategi bisnis Gamuda Land di Vietnam mengombinasikan proyek kota mandiri berskala besar dengan pengembangan quick turnaround (QTP) berpenghasilan tinggi. Angus Liew, Ketua Gamuda Land Vietnam, menjelaskan pendekatan ini memungkinkan aliran pendapatan stabil sekaligus pertumbuhan berkelanjutan. Dalam lima tahun terakhir, perusahaan telah membukukan rekor penjualan berturut-turut, termasuk pencapaian RM5 miliar pada tahun fiskal 2024. Kinerja gemilang ini didukung oleh tim lokal yang 90% terdiri dari tenaga Vietnam, menunjukkan komitmen jangka panjang perusahaan di pasar tersebut.

    Analisis pasar oleh Savills Vietnam mengungkapkan dinamika menarik di sektor properti Vietnam, terutama di Ho Chi Minh City. Troy Griffiths dari Savills menyoroti kelangkaan pasokan properti baru dengan hanya 799 unit yang masuk pasar pada kuartal ketiga 2024. Situasi ini dipengaruhi berbagai faktor termasuk kampanye anti-korupsi pemerintah yang memperlambat persetujuan proyek baru. Namun, pembukaan jalur metro pertama kota setelah 17 tahun pengerjaan dan percepatan proyek infrastruktur lainnya dinilai akan menjadi katalis positif bagi pasar properti dalam jangka menengah.

    Prospek jangka panjang pasar properti Vietnam tetap cerah, didorong oleh pertumbuhan ekonomi yang stabil dan reformasi regulasi. Gamuda Land memproyeksikan Vietnam akan menyumbang 60% dari penjualan internasional mereka, didukung oleh fundamental ekonomi yang kuat dengan pertumbuhan PDB 6,5-7%. Liew menegaskan optimisme ini dengan komitmen perusahaan untuk terus berinvestasi dan menciptakan nilai tambah di lanskap properti Vietnam yang terus berkembang, sekaligus memanfaatkan peluang dari pembaruan undang-undang properti yang sedang berlangsung.

  • Forest City: Di Balik Kota Hantu Buatan China di Malaysia

    Article featured image

    Di tengah ambisi megah pembangunan global, Forest City di Johor, Malaysia, muncul sebagai contoh nyata bagaimana proyek raksasa bisa berubah menjadi kota hantu. Kompleks senilai $100 miliar ini, yang digadang-gadang sebagai “surga impian” oleh pengembang China Country Garden, kini lebih mirip latar film dystopia ketimbang kota futuristik yang dijanjikan.

    Kisah Nazmi Hanafiah, mantan penghuni yang kabur setelah enam bulan, menggambarkan betapa suramnya kenyataan di balik menara-menara megah tersebut. “Aku tak tahan dengan kesepian di sini,” ujarnya, sambil menatap blok apartemen yang hampir kosong. Proyek yang awalnya menargetkan satu juta penduduk ini kini hanya terisi sekitar 1%, dengan sebagian besar unit terbengkalai atau bahkan belum selesai dibangun.

    Lokasi terpencil Forest City, dibangun di atas pulau reklamasi jauh dari pusat kota Johor Bahru, menjadi salah satu faktor utama kegagalannya. Minimnya fasilitas dan akses membuat calon penyewa enggan, sementara harga properti yang mahal hanya terjangkau oleh investor China—yang ternyata tak kunjung datang. Pusat perbelanjaan yang sepi, taman bermain tak terurus, dan kereta mainan yang berputar tanpa penumpang menambah kesan angker tempat ini.

    Meski Country Garden mengklaim tetap optimis, krisis utang mereka senilai $200 miliar membuat masa depan Forest City semakin suram. Bagi warga lokal seperti Joanne Kaur, yang termasuk segelintir penghuni, hidup di sini adalah pengalaman yang menakutkan. “Koridor gelap dan blok apartemen kosong membuat suasana seperti horor,” katanya. Tanpa perubahan signifikan, Forest City mungkin selamanya akan menjadi simbol ambisi yang gagal.

  • Prospek positif untuk sektor properti tahun ini

    Article featured image

    Pasar properti Malaysia menunjukkan tren menguat seiring membaiknya kondisi ekonomi dan berbagai insentif pemerintah. Analis MIDF Research memprediksi sektor ini akan terus tumbuh didorong oleh permintaan stabil, penurunan properti menganggur, serta proyek strategis seperti Zona Ekonomi Khusus Johor-Singapura (JS-SEZ).

    Dua emiten properti menjadi favorit analis, yakni Mah Sing Group Bhd dan Matrix Concepts Holding Bhd. Mah Sing dinilai prospektif berkat strategi ekspansi lahan dan fokus pada perumahan terjangkau, dengan target harga RM2,09 per saham. Sementara Matrix Concepts diyakini akan mendapat momentum dari pengembangan MVV City seluas 2.382 hektar bernilai RM12 miliar, dengan rekomendasi beli di level RM2,60.

    Data terbaru Bank Negara mengkonfirmasi optimisme pasar, dimana aplikasi kredit properti melonjak 6% year-on-year menjadi RM47,4 miliar pada Desember 2024. Pertumbuhan ini konsisten dengan tren positif sejak akhir 2023, didukung proyek infrastruktur seperti Sistem Transit Cepat Johor Bahru-Singapura.

    Dengan suku bunga acuan Bank Sentral yang stabil di 3% dan berbagai katalis pertumbuhan, prospek sektor properti Malaysia diperkirakan tetap cerah dalam beberapa kuartal ke depan. Investor disarankan memantau rilis laporan keuangan perusahaan properti yang akan diterbitkan akhir bulan ini sebagai indikator kesehatan pasar.

  • NCT Alliance membeli 51% saham pengembang properti Sabah senilai RM22 juta dalam transaksi tunai dan pertukaran lahan.

    Article featured image

    NCT Alliance, grup properti dan konstruksi asal Malaysia, memperluas portofolionya dengan mengambil alih mayoritas saham pengembang properti Sabah, Setara Juara Sdn Bhd. Nilai akuisisi 51% saham ini mencapai RM22 juta, memperkuat posisi NCT di pasar properti wilayah timur Malaysia.

    Proyek utama yang menjadi daya tarik akuisisi ini adalah Ion Marina Bay, kawasan pengembangan campuran seluas 249,67 hektar di Putatan, Sabah. Berlokasi strategis dekat Bandara Internasional Kota Kinabalu, proyek bernilai RM3,4 miliar ini akan menggabungkan unsur residensial, komersial, dan gaya hidup selama periode pengembangan sembilan tahun mulai 2025.

    Pembiayaan akuisisi dilakukan secara hybrid, dengan RM8,8 juta berasal dari dana internal atau pinjaman bank, sedangkan sisanya RM13,2 juta melalui mekanisme kontra tanah. Pasca akuisisi, struktur kepemilikan akan berubah dengan NCT Panorama memegang 51% saham, sementara pendiri Setara Juara tetap mempertahankan 24,5% saham masing-masing.

    Datuk Seri Yap Ngan Choy, pimpinan NCT Alliance, menekankan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi ekspansi jangka panjang di Sabah. Kolaborasi dengan pemain lokal seperti Setara Juara diharapkan dapat menciptakan nilai tambah bagi pengembangan properti di wilayah tersebut, sekaligus memperkuat posisi NCT sebagai pengembang terkemuka di Malaysia.

  • Bandar Malaysia: Mimpi urban yang ambisius atau taruhan miliaran ringgit?

    Article featured image

    Bandar Malaysia muncul sebagai proyek urban masa depan yang menggabungkan konsep kota pintar dengan prinsip keberlanjutan. Terletak di kawasan strategis Kuala Lumpur seluas 196,7 hektar, mega proyek ini dirancang untuk menjadi pusat bisnis, hunian, dan industri berbasis transportasi massal. Dengan nilai pengembangan diperkirakan mencapai RM140 miliar, proyek ini diharapkan menjadi benchmark baru pengembangan perkotaan di Malaysia.

    Perjalanan Bandar Malaysia tidak lepas dari dinamika politik dan ekonomi selama satu dekade terakhir. Awalnya dikembangkan di bawah naungan 1MDB, proyek ini sempat mengalami perubahan kepemilikan dan penundaan akibat berbagai faktor. Pembatalan kerja sama dengan konsorsium IWH-CREC pada 2017 sempat menghentikan perkembangan proyek, sebelum akhirnya dihidupkan kembali di bawah pengelolaan baru. Pandemi dan ketidakpastian proyek HSR KL-Singapura turut menambah kompleksitas pelaksanaannya.

    Babak baru dimulai ketika KLCC Holdings, anak perusahaan Petronas, resmi mengambil alih pengembangan proyek ini pada Oktober 2024. Perusahaan yang berpengalaman membangun KLCC ini berkomitmen menciptakan kawasan bisnis internasional yang terintegrasi dengan konsep Transit-Oriented Development (TOD). Para analis melihat langkah ini sebagai sinyal positif untuk memastikan keberlanjutan proyek, meskipun tetap ada kekhawatiran mengenai potensi kelebihan pasokan properti komersial di ibu kota.

    Konsep transportasi berkelanjutan menjadi fokus utama dalam pengembangan Bandar Malaysia. Pakar perencanaan kota seperti Shahrim Tamrin menekankan pentingnya mendesain kawasan yang berpusat pada manusia, bukan kendaraan pribadi. Proyek ini diharapkan dapat menjadi contoh baru tata kota Malaysia yang mengurangi ketergantungan pada mobil pribadi, sekaligus menciptakan lingkungan hidup yang lebih sehat dan efisien. Keberhasilan implementasi konsep ini akan menentukan apakah Bandar Malaysia benar-benar dapat menjadi model pengembangan perkotaan masa depan.

  • Cisco dan MRCB Akan Mendirikan yang Pertama dari Jenisnya

    Article featured image

    Teknologi pintar dan pengembangan properti kini bersatu dalam kolaborasi strategis antara Cisco dan Malaysian Resources Corp. Berhad (MRCB). Kedua raksasa ini bergabung untuk menciptakan pusat properti cerdas pertama di Malaysia, menandai babak baru dalam integrasi teknologi jaringan dengan infrastruktur perkotaan.

    Solusi Connected Real Estate (CRE) dari Cisco akan menjadi tulang punggung proyek ambisius ini. Platform berbasis IP ini memungkinkan konvergensi sistem TI, otomatisasi gedung, keamanan, dan manajemen fasilitas dalam satu ekosistem terpadu. Shahril Ridza Ridzuan dari MRCB menjelaskan bahwa pendekatan ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga memperpanjang usia bangunan sekaligus mengurangi biaya perawatan.

    Proyek percontohan akan dimulai di KL Sentral sebelum meluas ke Lot G seluas 2,8 juta kaki persegi dan Penang Sentral yang membentang 30 hektar. Kawasan-kawasan ini akan menyatukan berbagai fungsi mulai dari transportasi, ritel, perkantoran, hingga hunian dalam satu lingkungan terhubung. Kumaran Singaram dari Cisco menekankan bahwa kolaborasi ini akan menjadi implementasi CRE terbesar di Malaysia.

    Sebagai bagian dari inisiatif ini, Cisco meluncurkan Express-Network on Wheels (NoW), sebuah pameran keliling yang memamerkan teknologi mutakhir senilai lebih dari US$1 juta. Unit mobile ini akan berkeliling Malaysia selama enam minggu, memperkenalkan solusi digital kepada lebih dari 20.000 calon pengguna. Tur ini didukung oleh berbagai mitra teknologi terkemuka regional dan nasional.

  • UEM Sunrise siap menjadi kuda hitam properti pada 2025 — Maybank IB

    Article featured image

    KUALA LUMPUR mungkin akan mengalami transformasi signifikan dalam industri properti menjelang 2025, dengan UEM Sunrise sebagai salah satu pemain kunci. Pengembang ini diuntungkan oleh lokasi strategisnya di Iskandar Puteri, ditambah rencana peluncuran galeri pameran baru dan pembaruan masterplan Gerbang Nusajaya. Maybank Investment Bank (Maybank IB) menyoroti potensi ini dalam laporan terbarunya, meski tetap mempertahankan rekomendasi “tahan” untuk saham UEM Sunrise dengan target harga RM1,05.

    Faktor utama yang mendorong optimisme adalah Zona Keuangan Khusus Johor-Singapura (JS-SEZ), yang diharapkan resmi ditandatangani pada Januari 2025 setelah beberapa kali penundaan. UEM Sunrise, sebagai pemilik lahan terbesar di Iskandar Malaysia dengan 4.783 hektar aset bernilai RM61 miliar, berada di posisi ideal untuk memanfaatkan insentif ini. Kawasan ini semakin menarik bagi investor karena kedekatannya dengan Singapura dan infrastruktur yang terus berkembang.

    Meski demikian, aktivitas properti di Gerbang Nusajaya masih terbatas sejauh ini, meskipun revisi masterplan lebih berfokus pada sektor industri. Maybank IB memperkirakan akselerasi proyek mungkin baru terlihat pada 2025. Sementara itu, pasar Iskandar Malaysia secara keseluruhan menunjukkan tren positif, dengan pengembang seperti Tropicana Corp Bhd dan Crescendo Corp Bhd aktif memanfaatkan permintaan untuk lahan pusat data.

    Maybank IB mengingatkan bahwa sebagian besar potensi JS-SEZ sudah tercermin dalam valuasi saat ini setelah menjadi sorotan sejak pertengahan 2023. Lembaga ini lebih merekomendasikan S P Setia Bhd dan Sime Darby Property Bhd sebagai pilihan utama, mengacu pada proyek joint venture industri dan kesepakatan sewa jangka panjang dengan Google. Eco World Development Group Bhd juga disebut sebagai pengembang yang aktif mengejar peluang pusat data di Selangor dan Kulai, menandakan diversifikasi strategi di sektor properti Malaysia.

  • Pengembang: Anggaran harus bekerja untuk membentuk masa depan properti Malaysia

    Article featured image

    2025 © New Straits Times, New Straits Times Press (M) Bhd (No. Pendaftaran Syarikat 196101000449 / 4485 H). Sebahagian daripada Kumpulan Media Prima.