Author: editor

  • Penang memperluas diskon 5% untuk rumah tidak terjual ke semua pembeli.

    Article featured image

    Pemerintah Penang mengambil langkah strategis untuk mengatasi persediaan properti yang menganggur dengan memperluas insentif pembelian rumah. Kebijakan diskon 5% yang sebelumnya hanya berlaku untuk pembeli pertama kini dibuka untuk semua kalangan, mencakup seluruh properti siap huni yang belum terjual.

    Keputusan ini disahkan melalui rapat dewan eksekutif negara bagian (MMK) pada pertengahan Juni lalu. Menurut Kepala Menteri Chow Kon Yeow, perluasan program ini bertujuan mempercepat penyerapan unit overhang sekaligus mendorong pertumbuhan sektor properti. Skema ini tetap berjalan di bawah payung Kampanye Kepemilikan MADANI (MOC) dengan masa berlaku satu tahun.

    Persyaratan utama tetap mengikat, termasuk keterlibatan pengembang terdaftar di Dewan Perumahan Negara Bagian Penang (LPNPP). Properti yang memenuhi syarat harus diverifikasi oleh Pusat Informasi Properti Nasional (NAPIC) sebagai unit overhang. Data terbaru menunjukkan ada 2.796 unit yang masuk kategori ini di berbagai segmen perumahan.

    Chow optimistis kebijakan ini akan meningkatkan minat beli masyarakat sekaligus meringankan beban pengembang. Turut hadir dalam pengumuman ini sejumlah pejabat terkait, termasuk Walikota Dewan Kota Seberang Perai, Datuk Baderul Amin Abdul Hamid. Langkah ini diharapkan menjadi solusi jangka pendek yang efektif bagi pasar properti Penang.

  • Pemilik kondominium mewah gagal menghentikan pembangunan komersial di sebelahnya

    Article featured image

    Kasus sengketa zonasi di Tanjung Bungah, Penang akhirnya mencapai titik akhir setelah Mahkamah Persekutuan menutup pintu bagi upaya banding 49 pemilik apartemen One Tanjong. Keputusan ini mengukuhkan perubahan status lahan tetangga yang kini diperbolehkan untuk pengembangan bisnis dan kesehatan, setelah sebelumnya ditetapkan sebagai kawasan marina.

    Panel tiga hakim yang dipimpin Zabariah Yusof menilai tidak ada dasar hukum yang cukup untuk menerima banding tersebut. Mereka menegaskan bahwa pertanyaan hukum yang diajukan tidak memenuhi kriteria penting menurut Undang-Undang Kehakiman 1964, khususnya terkait isu konstitusional atau preseden hukum baru. Akibatnya, pemohon diwajibkan menanggung biaya perkara total RM60.000 yang dibagi untuk dua pihak tergugat.

    Akar perselisihan bermula ketika pengembang Lone Pine Residence mengubah rencana awal lahan mereka tahun 2021. Perubahan dari zona marina menjadi kawasan bisnis umum ini memicu protes warga yang merasa hak partisipasi mereka dalam perencanaan wilayah diabaikan. Para pemilik kondominium bersikeras bahwa proses tersebut melanggar Undang-Undang Perencanaan Kota dan Negara 1976 karena tidak melibatkan konsultasi publik.

    Meski demikian, seluruh jenjang peradilan mulai dari Mahkamah Tinggi hingga Bandar telah konsisten menyatakan bahwa perubahan zonasi dilakukan secara sah. Pengadilan menilai kewenangan mutlak berada di tangan pemerintah negara bagian tanpa kewajiban melibatkan masyarakat. Dengan keputusan akhir ini, proyek pengembangan suite pensiun dan fasilitas kesehatan dapat berlanjut tanpa hambatan hukum lebih lanjut.

  • Pasar properti komersial Malaysia menarik investor premium.

    Article featured image

    Pasar properti komersial Malaysia kini menjadi sorotan utama, dengan pertumbuhan yang didorong oleh permintaan akan aset berkualitas tinggi dan berkelanjutan. Investor lokal maupun internasional semakin tertarik pada gedung-gedung kantor Kelas A dan properti bersertifikat ESG, yang menawarkan keunggulan dalam teknologi dan kenyamanan pengguna. Perubahan ini tidak hanya mencerminkan preferensi pasar, tetapi juga menandai pergeseran menuju praktik bisnis yang lebih bertanggung jawab secara lingkungan.

    Salah satu faktor pendorong utama adalah meningkatnya kebutuhan akan ruang kerja fleksibel, seiring dengan tren kerja hibrid yang terus berkembang. Menurut laporan terbaru, perusahaan-perusahaan besar lebih memilih gedung dengan fasilitas modern dan tata letak modular untuk mendukung produktivitas karyawan. Kawasan seperti Tun Razak Exchange (TRX) menjadi pusat pertumbuhan, dengan tingkat kekosongan yang terus menurun akibat tingginya permintaan. Hal ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap prospek jangka panjang sektor properti komersial di Malaysia.

    Strategi reposisi aset juga menjadi kunci sukses di tengah dinamika pasar yang berubah. Pemilik gedung kini lebih selektif dalam memilih penyewa, sambil berinvestasi dalam peningkatan fasilitas untuk menarik klien korporat. Gedung-gedung dengan sertifikasi hijau terbukti mampu menarik penyewa premium dan investor institusional yang berkomitmen pada prinsip keberlanjutan. Tren ini sejalan dengan temuan berbagai survei terbaru, yang menegaskan pentingnya adaptasi terhadap kebutuhan pasar yang terus berkembang.

    Prestasi Malaysia di kancah regional semakin diperkuat dengan berbagai penghargaan bergengsi, seperti PropertyGuru Asia Property Awards. Proyek-proyek unggulan seperti Serenia Industrial Park dan The MET Corporate Towers telah membuktikan keunggulan Malaysia dalam pengembangan properti komersial berstandar internasional. Dengan fondasi yang kuat dan strategi yang tepat, pasar properti komersial Malaysia diprediksi akan terus menunjukkan ketahanan dan potensi pertumbuhan yang menjanjikan bagi para investor di masa depan.

  • Pasar properti Malaysia tetap stabil pada tahun 2024, didorong oleh permintaan yang kuat dan proyek-proyek baru.

    Article featured image

    Sektor properti Malaysia menunjukkan ketahanan yang mengesankan di tengah dinamika ekonomi global, dengan pertumbuhan stabil yang didorong oleh permintaan konsumen dan inisiatif pemerintah. Data terbaru mengungkapkan harga rata-rata rumah mencapai RM475.126, naik 0,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya, sementara volume transaksi residensial mendominasi pasar dengan kontribusi 63 persen dari total aktivitas properti.

    Pengembang properti tampaknya semakin optimis, tercermin dari lonjakan 50 persen proyek perumahan baru yang dimulai pada kuartal ketiga 2024. Kashif Ansari dari Juwai IQI menekankan bahwa keseimbangan antara pasokan dan permintaan terjaga, dengan hampir 24.000 unit rumah diserahkan dalam periode yang sama. “Stabilitas suku bunga dan harga yang terkendali menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pembeli,” ujarnya, memproyeksikan tren positif akan berlanjut hingga akhir tahun.

    Peningkatan kinerja pasar didukung oleh pertumbuhan transaksi di semua segmen, termasuk properti komersial dan industri. Abdul Razak Yusak dari JPPH menyoroti penurunan unit overhang menjadi 21.968, menandakan penyerapan pasar yang lebih baik. Proyek infrastruktur strategis seperti RTS Johor dan ECRL diharapkan menjadi katalis tambahan, memperkuat daya tarik investasi properti di berbagai wilayah.

    Pemerintah terus mendorong aksesibilitas perumahan melalui program seperti Skim Jaminan Kredit Perumahan dan Kempen Pemilikan Rumah 2.0, yang berfokus pada generasi muda dan kelompok berpenghasilan menengah ke bawah. Menteri Nga Kor Ming mengungkapkan 76,9 persen unit SPNB telah dibeli oleh pemuda, mencerminkan keberhasilan kebijakan inklusif ini. Namun, tantangan seperti kenaikan biaya material dan pembiayaan tetap menjadi hambatan bagi pengembang dalam mempertahankan harga terjangkau.

  • EcoWorld Malaysia menjual plot tanah kedua di Johor kepada Microsoft senilai RM694 juta.

    Article featured image

    Microsoft kembali memperluas investasinya di Malaysia dengan membeli sebidang tanah industri seluas 138.532 ekar di Eco Business Park I, Iskandar Malaysia, Johor senilai RM693,96 juta. Transaksi ini melanjutkan pembelian sebelumnya pada Juni 2023, di mana perusahaan teknologi global itu mengakuisisi lahan 123.141 ekar di kawasan yang sama seharga RM402,3 juta untuk pengembangan pusat data hyperscale.

    EcoWorld Malaysia melalui anak perusahaannya, Eco Business Park 1 Sdn Bhd, telah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat dengan Microsoft. Lahan yang dijual merupakan bagian dari pengembangan seluas 612 ekar yang diperoleh grup properti ini sejak 2014. Dari total harga jual RM693,9 juta, sebagian dana akan dialokasikan untuk penyelesaian infrastruktur dan biaya transaksi, sementara sisanya digunakan sebagai modal kerja.

    Dalam pengajuan ke Bursa Malaysia, EcoWorld mengungkapkan segmen bisnis industrinya telah mencatat pertumbuhan signifikan dengan penjualan melebihi RM1 miliar pada tahun fiskal 2023 dan 2024. Strategi tiga cabang yang dijalankan perusahaan memungkinkannya melayani beragam klien mulai dari UKM lokal hingga korporasi multinasional. Total penjualan tanah untuk pusat data dalam setahun terakhir mencapai RM1,3 miliar, memperkuat posisi kas perusahaan yang sudah mencapai RM1,36 miliar per Oktober 2024.

    Keuntungan pasti dari transaksi terbaru ini belum dapat dipastikan karena bergantung pada biaya pengembangan aktual. Namun, penyelesaian penjualan diharapkan dapat meningkatkan aset bersih dan mengurangi leverage perusahaan. Proses ini diperkirakan rampung pada paruh pertama 2026, setelah memenuhi semua persyaratan regulasi. Analis Maybank Investment Bank memperkirakan EcoWorld masih terus bernegosiasi dengan beberapa operator pusat data potensial untuk proyek di Lembah Klang dan Johor.

  • Batasi pembelian rumah untuk investasi, kata KJ dan Shahril

    Article featured image

    Kebijakan perumahan di Malaysia membutuhkan pendekatan baru untuk mengatasi ketimpangan antara pasokan dan permintaan properti. Mantan politisi Umno Khairy Jamaluddin dan Shahril Hamdan menilai solusi memperpanjang masa pinjaman perumahan yang diusulkan pemerintah justru berpotensi memperburuk masalah utang masyarakat.

    Dalam diskusi podcast Keluar Sekejap, keduanya menekankan bahwa akar masalahnya terletak pada dominasi properti mewah di pasar. Data menunjukkan 60% rumah tak terjual termasuk kategori harga tinggi yang tidak terjangkau mayoritas masyarakat. Alih-alih memperpanjang tenor kredit, mereka mengusulkan pembatasan kepemilikan rumah kedua atau ketiga untuk investasi.

    Khairy mengkritik praktik pengembang yang terus membangun perumahan premium tanpa mempertimbangkan daya beli riil. “Ketika produk mereka stagnan, mereka mendorong kebijakan seperti perpanjangan pinjaman yang sebenarnya hanya menguntungkan pihak developer,” tegasnya. Shahril menambahkan, kebijakan semacam ini berisiko membebani generasi muda dengan utang jangka panjang yang tidak sehat.

    Kedua tokoh sepakat bahwa solusi berkelanjutan harus fokus pada pengendalian harga melalui regulasi ketat terhadap spekulasi properti. Khairy menyebut skema pinjaman ultra-panjang sebagai “utang seumur hidup” yang hanya menunda krisis. “Ini bukan solusi, tapi bom waktu finansial,” tandas Shahril, seraya memperingatkan dampak populisme kebijakan semacam ini.

  • Pengembang berbasis di Seremban masuk dalam sepuluh besar Malaysia.

    Article featured image

    Matrix Concepts Holdings Berhad kembali mencatatkan prestasi gemilang dengan masuk dalam daftar 10 besar pengembang properti terbaik Malaysia versi The Edge Malaysia Top Property Developers Award 2024. Pencapaian ini semakin mengukuhkan reputasi perusahaan sebagai salah satu pelaku utama industri properti di negeri jiran.

    Menurut Tan Sze Chee, Co-CEO divisi Pengembangan Properti Matrix Concepts, penghargaan ini tidak hanya mencerminkan kualitas proyek yang dikembangkan, tetapi juga menegaskan konsistensi perusahaan dalam memberikan nilai tambah bagi pelanggan. “Keberhasilan meraih posisi ini selama empat tahun berturut-turut membuktikan komitmen kami terhadap standar tertinggi,” ungkapnya.

    Faktor utama yang mendorong kesuksesan Matrix Concepts adalah pendekatan inovatif dalam memenuhi kebutuhan pasar. Perusahaan tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga menciptakan komunitas yang berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup penghuninya.

    Prestasi ini sekaligus menjadi bukti nyata bahwa Matrix Concepts terus berkembang sebagai pengembang yang progresif dan tepercaya. Dengan fokus pada inovasi dan kepuasan pelanggan, perusahaan siap mempertahankan posisinya di puncak industri properti Malaysia.

  • Tema pusat data kehilangan kilaunya, kata JP Morgan

    Article featured image

    Setelah menjadi primadona di pasar modal tahun lalu, industri pusat data kini menunjukkan tanda-tanda kelelahan di Malaysia. Gelombang investasi besar-besaran yang sempat mendongkrak saham sektor konstruksi dan properti mulai kehilangan momentum, dengan analis memprediksi tekanan berkelanjutan di tahun 2025.

    Laporan terbaru JPMorgan menyoroti risiko signifikan yang dihadapi sektor ini, terutama setelah pemerintah AS memperketat ekspor chip dan teknologi AI. Kebijakan ini berpotensi mengganggu 66% dari rencana pembangunan pusat data berkapasitas 4 gigawatt di Malaysia. Dampaknya langsung terasa di bursa, dengan saham perusahaan konstruksi dan pengembang properti terkait pusat data mengalami penurunan tajam.

    Dua raksasa konstruksi, Sunway Construction Group (SunCon) dan Gamuda, menjadi sorotan utama. SunCon, yang sebelumnya mencatat kenaikan lebih dari 100% pada 2024, kini terpuruk dengan penurunan 24% sejak awal tahun. Eksposur besar perusahaan terhadap proyek pusat data—mencakup lebih dari separuh portofolio pesanannya—menjadikannya sangat rentan. Sementara itu, Gamuda, meski terdiversifikasi dengan proyek kereta api dan energi terbarukan, tetap mengalami koreksi 12,3%.

    Tidak hanya konstruksi, pengembang properti yang terlibat dalam proyek pusat data juga merasakan tekanan. Mah Sing Group dan Sime Darby Property masing-masing kehilangan 23% dan 13% nilai sahamnya tahun ini. Bahkan Eco World Development, yang sebelumnya diuntungkan oleh sentimen positif pusat data, kini mencatat penurunan 14%.

  • Meningkatkan skala di tengah keuntungan yang kuat

    Article featured image

    Di tengah ketidakpastian ekonomi global, IOI Properties Group berhasil mencatatkan kinerja yang mengesankan pada tahun fiskal 2024. Perusahaan properti terkemuka Malaysia ini menunjukkan ketahanan bisnisnya dengan pertumbuhan pendapatan 13% menjadi RM2,94 miliar, didorong oleh strategi ekspansi yang matang dan diversifikasi portofolio.

    Sektor pengembangan properti tetap menjadi tulang punggung bisnis grup, menyumbang 69% dari total pendapatan. Pencapaian ini didukung oleh penjualan lahan di Johor dan proyek-proyek baru seperti pembangunan Kota Senna Puteri di Sepang. Sementara itu, segmen investasi properti melonjak 32% berkat operasional IOI City Mall Fase 2 dan penyewaan awal menara perkantoran premium IOI Central Boulevard Towers di Singapura.

    Di sektor perhotelan dan rekreasi, grup ini mencatat pertumbuhan 25% dengan pembukaan Moxy Putrajaya—hotel Moxy pertama di Asia Tenggara—dan akuisisi W Kuala Lumpur. Tidak hanya itu, renovasi Palm Garden Hotel dan Palm Garden Golf Club turut memperkuat posisi IOI Properties sebagai pemain utama dalam industri hospitality.

    Ke depan, IOI Properties berencana memperluas portofolionya dengan akuisisi strategis, termasuk Tropicana Gardens Mall dan Courtyard by Marriott Penang. Dengan proyek-proyek baru seperti W Residences Marina View di Singapura, grup ini optimis dapat mempertahankan momentum pertumbuhan di tengah tantangan ekonomi global.

  • Sime Darby Property meraih posisi teratas di The Edge Malaysia Top Property Developers Awards 2024.

    Article featured image

    Sime Darby Property Bhd kembali mencatatkan prestasi gemilang dengan menyabet gelar pengembang properti terbaik dalam The Edge Malaysia Top Property Developers Awards (TPDA) 2024. Penghargaan bergengsi ini menandai kemenangan kedua bagi perusahaan setelah sebelumnya meraih posisi puncak pada 2009, sekaligus membawa pulang sub-penghargaan Best in Qualitative Attributes.

    TPDA yang telah memasuki tahun ke-22 ini menjadi bagian dari The Edge Malaysia Property Excellence Awards (TEPEA) 2024. Acara penghargaan digelar secara meriah di Mandarin Oriental, Kuala Lumpur pada 11 November lalu, dihadiri oleh sejumlah tokoh industri termasuk Menteri Perumahan dan Pemerintah Daerah Nga Kor Ming. Penilaian ketat dilakukan berdasarkan aspek kualitatif seperti inovasi, kualitas produk, dan nilai tambah, serta parameter kuantitatif meliputi kinerja keuangan dan stabilitas perusahaan.

    Datuk Seri Azmir Merican, Direktur Pelaksana Grup Sime Darby Property, menyampaikan rasa syukur atas pencapaian ini. “Penghargaan ini adalah buah dari kerja keras tim selama bertahun-tahun. Kami berkomitmen untuk terus memberikan nilai terbaik bagi masyarakat dan lingkungan,” ujarnya. Sementara itu, Sunway Bhd dan Mah Sing Group Bhd masing-masing menempati posisi penting dalam daftar sepuluh besar, dengan Gamuda Land dan KSL Holdings Bhd juga meraih sub-penghargaan khusus.

    Dalam sambutannya, Datuk Ho Kay Tat dari The Edge Media Group menekankan pentingnya konsistensi dalam industri properti. “Seperti rapor sekolah, peringkat bisa berubah setiap tahun. Namun, yang terpenting adalah ketahanan menghadapi dinamika pasar,” katanya. Menteri Nga turut mengingatkan perlunya pembangunan berkelanjutan seiring meningkatnya urbanisasi di Malaysia, yang diprediksi mencapai 80% populasi perkotaan pada 2030.