Author: editor

  • Pengusaha properti Malaysia Bobby Ting membawa visi yang maju

    Article featured image

    Dunia properti Malaysia menyambut inovasi terbaru dari Bobby Ting, seorang tokoh berpengaruh di industri ini. Melalui perusahaan Elica, ia menghadirkan konsep pengembangan yang tidak hanya fokus pada bangunan fisik, tetapi juga menitikberatkan pada nilai keberlanjutan dan dampak sosial.

    Pendekatan visioner Bobby Ting menekankan pentingnya desain yang bijak dan berkelanjutan. Ia percaya bahwa properti modern harus mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Hal ini tercermin dalam setiap proyek yang dikembangkan di bawah naungan Elica.

    Dengan pengalaman bertahun-tahun di industri properti, Bobby Ting berhasil membawa perubahan signifikan. Visinya yang futuristik telah menginspirasi banyak pihak untuk mengadopsi prinsip pembangunan yang lebih bertanggung jawab.

    Keberhasilan Bobby Ting membuktikan bahwa pengembangan properti tidak hanya tentang keuntungan semata. Melalui Elica, ia menunjukkan bahwa integritas dan inovasi dapat berjalan beriringan untuk menciptakan ruang hidup yang lebih baik bagi generasi mendatang.

  • Pentingnya ESG dalam Pengembangan Lahan Industri

    Article featured image

    Pembangunan berkelanjutan kini menjadi fokus utama dalam pengelolaan lahan industri, terutama dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya prinsip Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG). Di Malaysia, pendekatan ini tidak hanya sekadar memenuhi regulasi, tetapi juga menciptakan nilai jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan. Integrasi ESG dalam pengembangan properti telah menjadi kunci untuk mencapai pertumbuhan yang seimbang antara kepentingan ekonomi dan tanggung jawab sosial.

    Sektor perumahan terjangkau menjadi salah satu contoh nyata penerapan prinsip sosial dalam ESG. Di kawasan Asia-Pasifik yang padat penduduk, kebutuhan akan hunian yang layak namun ekonomis terus meningkat seiring tantangan urbanisasi dan ketimpangan. Singapura telah menunjukkan bagaimana perencanaan yang matang dapat menciptakan solusi berkelanjutan, menjadi inspirasi bagi negara tetangga. Pengembang dituntut untuk merancang proyek yang tidak hanya hemat biaya, tetapi juga mendukung keberagaman dan memperkuat ikatan komunitas.

    Aspek tata kelola menjadi pilar penting dalam memastikan praktik bisnis yang etis dan transparan. Malaysia menerapkan Malaysian Code on Corporate Governance (MCCG) yang mengatur standar akuntabilitas bagi perusahaan, termasuk pengembang properti. Kerangka kerja ini mendorong integrasi pertimbangan ESG dalam strategi bisnis, sekaligus memitigasi risiko seperti korupsi dan mismanajemen. Bursa Malaysia juga mewajibkan pelaporan aktivitas keberlanjutan, memberikan transparansi kepada investor dan masyarakat.

    Baru-baru ini, Malaysia meluncurkan Kerangka i-ESG sebagai bagian dari komitmen mencapai netralitas karbon pada 2050. Kebijakan ini mendorong sektor industri, termasuk pengembang lahan, untuk mengadopsi praktik berkelanjutan. Dengan dukungan regulasi seperti Penilaian Dampak Lingkungan dan Undang-Undang Keselamatan Kerja, Malaysia menunjukkan keseriusannya dalam membangun masa depan yang lebih hijau dan inklusif. Langkah-langkah ini tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga menciptakan ekosistem bisnis yang lebih tangguh dan beretika.

  • Raja Malaysia berupaya menghidupkan kembali surga impian yang didukung China

    Article featured image

    Nikmati kemudahan membaca berita premium dengan biaya terjangkau. Financial Times menawarkan paket spesial $1 untuk empat minggu pertama, dilanjutkan $75 per bulan. Fleksibilitas penuh diberikan dengan opsi pembatalan kapan saja selama masa percobaan.

    Layanan ini memberikan akses tanpa batas ke seluruh konten digital FT. Pembaca bisa menikmati artikel berkualitas tinggi melalui berbagai perangkat, baik smartphone, tablet, maupun komputer. Sistem berlangganan ini dirancang untuk memudahkan para profesional yang membutuhkan informasi finansial terkini.

    Keunggulan utama dari penawaran ini adalah masa percobaan yang fleksibel. Pengguna tidak perlu khawatir tentang komitmen jangka panjang karena bisa menghentikan langganan kapan saja. Ini menjadi solusi ideal bagi mereka yang ingin mencoba layanan sebelum berkomitmen penuh.

    Dengan harga promosi yang menarik, FT membuka kesempatan bagi lebih banyak orang untuk mengakses jurnalisme kelas dunia. Layanan ini cocok untuk pelaku bisnis, investor, maupun akademisi yang membutuhkan analisis mendalam tentang pasar global.

  • Para pemimpin industri menyerukan inisiatif strategis di sektor properti Malaysia.

    Article featured image

    Industri properti Malaysia sedang menanti kebijakan transformatif dalam Anggaran 2025 yang dapat menjawab tantangan aksesibilitas perumahan sekaligus mendorong pertumbuhan berkelanjutan. Para pelaku pasar berharap pemerintah tidak hanya fokus pada solusi jangka pendek, tetapi juga membangun kerangka kerja jangka panjang untuk menciptakan ekosistem properti yang lebih inklusif dan ramah lingkungan.

    Berbagai usulan konkret telah diajukan, mulai dari insentif fiskal hingga reformasi regulasi. Sime Darby Property mengusulkan perluasan pembebasan cukai materai untuk properti bernilai di atas RM500.000 serta skema pembiayaan khusus bagi kelompok B40 dan M40. Mereka juga mendorong insentif untuk bahan bangunan hijau dan energi terbarukan, yang sejalan dengan komitmen Malaysia menuju pembangunan berkelanjutan.

    Di sisi lain, Trinity Group melalui Datuk Neoh Soo Keat menyoroti tantangan struktural seperti biaya konstruksi yang melonjak dan kompleksitas regulasi. Solusi yang ditawarkan termasuk penyederhanaan proses konversi lahan, fleksibilitas pembiayaan, serta percepatan persetujuan tenaga kerja asing di sektor konstruksi. Langkah-langkah ini diharapkan dapat menekan harga jual properti sehingga lebih terjangkau bagi kalangan berpenghasilan rendah.

    Data terbaru dari NAPIC menunjukkan pertumbuhan signifikan pasar properti Malaysia dengan nilai transaksi mencapai RM105,65 miliar pada paruh pertama 2024. Momentum positif ini menjadi dasar optimisme sekaligus tantangan bagi para pemangku kepentingan. Seperti dikemukakan Kenneth Soh dari PropertyGuru, momen Anggaran 2025 merupakan kesempatan emas untuk memperkuat fondasi industri properti melalui kebijakan yang berorientasi pada kebutuhan nyata masyarakat dan kelangsungan jangka panjang sektor ini.

  • PropertyGuru Asia Awards Malaysia dalam Kemitraan dengan iProperty kembali dengan 23 kategori baru pada tahun 2025.

    Article featured image

    Industri properti Malaysia kembali menyambut ajang bergengsi PropertyGuru Asia Awards yang memasuki tahun ke-12 penyelenggaraannya. Tahun 2025 menandai babak baru dengan penambahan berbagai kategori penghargaan yang lebih beragam, mencakup aspek pengembangan hingga desain di seluruh wilayah negara.

    Acara peluncuran resmi digelar di dua lokasi strategis – Johor Bahru pada 24 Februari dan Kuala Lumpur dua hari kemudian. Sebanyak 132 kategori baru diumumkan, termasuk sembilan penghargaan khusus untuk pengembangan properti landed dan high-rise di wilayah Tengah, Utara, dan Selatan Malaysia. Tidak hanya itu, tujuh kategori baru juga diperkenalkan untuk menghargai proyek perumahan dengan berbagai konsep inovatif di seluruh negeri.

    Perhelatan tahun ini semakin istimewa dengan diperkenalkannya enam kategori desain yang menekankan keunggulan arsitektur dan estetika interior. Penyempurnaan kategori ini melanjutkan kesuksesan ESG Developer Awards yang pertama kali diluncurkan tahun sebelumnya, menunjukkan komitmen kuat terhadap pengembangan berkelanjutan. Menurut Datuk Ar. Ezumi Harzani Ismail selaku Ketua Panel Juri, penghargaan ini tidak hanya mendorong peningkatan standar industri tetapi juga memacu inovasi kolaboratif.

    Proses penjurian akan dilakukan oleh panel ahli beranggotakan 14 profesional dari berbagai disiplin ilmu selama sesi khusus pada Juli 2025. Acara puncak berupa gala dinner dan upacara penghargaan dijadwalkan berlangsung di Kuala Lumpur pada 9 Oktober, sebelum berlanjut ke grand final regional di Bangkok bulan Desember. Melalui berbagai kategori baru ini, penghargaan tahun 2025 diharapkan dapat terus memacu perkembangan positif sektor properti Malaysia menuju standar internasional.

  • IHG Hotels & Resorts kembali ke Kuching dengan peluncuran perdana voco hotels di Malaysia.

    Article featured image

    IHG Hotels & Resorts memperluas jejaknya di Malaysia dengan menghadirkan merek premium terbarunya, voco hotels, di Kuching. Properti ini akan menjadi yang pertama di Sarawak sekaligus menandai kembalinya IHG ke kota tersebut setelah lebih dari satu setengah dekade. Direncanakan beroperasi pada 2026, voco Kuching akan menawarkan 321 kamar sebagai bagian dari proyek mixed-use 12 lantai hasil kolaborasi dengan Elica Equity Sdn Bhd.

    Patrick Finn dari IHG menyatakan antusiasmenya atas proyek ini, menyebutnya sebagai langkah strategis untuk memperkuat portofolio perusahaan di Malaysia. Selain voco, IHG juga akan memperkenalkan merek mewah Regent dan Kimpton dalam beberapa tahun mendatang. Dato Bobby Ting dari Elica Equity mengungkapkan kebanggaannya bisa menjadi mitra pertama yang menghadirkan konsep voco hotels di Malaysia, dengan harapan dapat menciptakan standar baru dalam industri perhotelan lokal.

    Terletak strategis hanya 15 menit dari pusat kota dan 5 menit dari Bandara Internasional Kuching, properti ini akan dilengkapi berbagai fasilitas premium. Pengunjung dapat menikmati kolam renang, restoran all-day dining, lounge eksklusif, serta pusat kebugaran modern. Yang tak kalah menarik, hotel ini menyediakan ruang pertemuan seluas 2.400 meter persegi termasuk ballroom kapasitas besar untuk mendukung industri MICE setempat.

    Kuching dipilih sebagai lokasi karena potensi pariwisatanya yang terus berkembang, dengan target 4 juta wisatawan pada 2024. Destinasi ini terkenal dengan kekayaan budaya dan alamnya, seperti Sarawak Cultural Village dan Gunung Santubung. Kehadiran voco Kuching diharapkan dapat memperkuat posisi kota sebagai destinasi wisata unggulan sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi regional.

  • Crescendo Malaysia menjual lebih banyak lahan di Johor kepada Microsoft

    Article featured image

    Crescendo Corporation, salah satu pengembang properti terkemuka di Malaysia, kembali melakukan transaksi besar dengan menjual aset tanah strategis di Johor. Anak usahanya, Paranoramic Industrial Development, baru saja mengumumkan penjualan lahan seluas 22.548 hektar di kawasan Pulai, Johor Bahru, kepada Microsoft senilai RM119,8 juta.

    Lokasi tanah yang berada di Taman Industri Nusa Cemerlang ini rencananya akan diserahkan kepada Microsoft pada kuartal kedua 2027. Ini bukan kali pertama Crescendo bekerja sama dengan raksasa teknologi global, mengingat sebelumnya mereka juga telah menjual lahan untuk pengembangan pusat data kepada beberapa perusahaan seperti STT GDC dan Edgnex.

    Johor semakin menjadi pusat pertumbuhan infrastruktur digital di Asia Tenggara, didorong oleh kedekatannya dengan Singapura. Meskipun negara kota tersebut mulai melonggarkan pembatasan pembangunan pusat data, Johor tetap menjadi tujuan favorit bagi investor seperti Microsoft, PDG, dan Equinix.

    Microsoft sendiri telah lama berinvestasi di kawasan ini, termasuk dengan rencana pembangunan wilayah cloud Azure di Kuala Lumpur yang diumumkan sejak 2021. Kehadiran mereka di Johor semakin memperkuat posisi Malaysia sebagai hub teknologi regional, bersaing dengan Singapura dalam menarik investasi digital.

  • Di Kota Pop-Up Malaysia, Gema Krisis Perumahan China

    Article featured image

    Proyek Forest City di Malaysia menjadi contoh nyata ambisi yang meleset dari raksasa properti China, Country Garden. Awalnya dirancang sebagai kota mandiri mewah dengan investasi besar-besaran, proyek ini kini lebih mirip kota hantu daripada pusat keuangan internasional yang dijanjikan.

    Kendala utama muncul sejak awal, ketika Singapura mengajukan protes lingkungan terkait reklamasi lahan di perairan dekat perbatasan. Larangan China terhadap pembelian properti luar negeri pada 2016 semakin memukul proyek ini, mengeringkan sumber pembeli potensial. Meski pemerintah Malaysia berupaya menyelamatkannya dengan insentif pajak dan status zona khusus, minat investor tetap lesu.

    Fakta di lapangan memperlihatkan betapa jauh realitas dari rencana awal. Menara perkantoran yang seharusnya dipenuhi manajer investasi justru terkunci rapat, sementara mal yang ditujukan untuk ritel mewah hanya diisi oleh mainan dinosaurus listrik yang melintas sepi. Blok apartemen yang dibangun pun lebih banyak gelap tanpa penghuni.

    Upaya penyelamatan terkesan terlalu kecil dan terlambat. Country Garden jelas keliru membaca pasar, mengira model sukses di China bisa langsung diterapkan di luar negeri. Forest City kini menjadi simbol risiko ekspansi yang gegabah, di mana visi megah berakhir dengan bangunan kosong dan harapan yang pudar.

  • Cara menjual rumah dengan cacat

    Article featured image

    Menjual properti dengan berbagai kerusakan membutuhkan strategi khusus di tengah pasar yang kompetitif. Masalah struktural seperti retakan besar, lantai tidak rata, hingga instalasi listrik bermasalah bisa menurunkan nilai jual secara signifikan.

    Pemilik harus jujur tentang kondisi bangunan untuk menghindari masalah hukum di kemudian hari. Solusi kreatif seperti menawarkan harga di bawah pasar atau memberikan diskon untuk perbaikan bisa menjadi pilihan menarik bagi pembeli.

    Memperbaiki sebagian kerusakan utama sebelum menjual juga dapat meningkatkan minat calon pembeli. Fokus pada perbaikan yang paling terlihat, seperti cat dinding atau keramik rusak, bisa memberikan kesan pertama yang lebih baik.

    Dengan pendekatan yang tepat, properti bermasalah tetap bisa terjual. Kunci utamanya adalah transparansi, harga realistis, dan sedikit usaha untuk memperbaiki hal-hal yang paling mengganggu.

  • Akankah sistem kredit Madani bekerja lebih baik?

    Article featured image

    Pembangunan rumah murah di perkotaan seringkali terkendala oleh mahalnya harga lahan, terutama di kawasan strategis. Di Kuala Lumpur, misalnya, harga tanah mencapai rata-rata RM570 per kaki persegi, jauh melampaui batas harga jual Residensi Madani yang ditetapkan di bawah RM300 psf.

    Biaya konstruksi dan pengembangan yang tinggi semakin memperumit situasi, membuat proyek perumahan terjangkau menjadi tidak layak secara finansial bagi pengembang. Tanpa intervensi, mereka terpaksa mengandalkan subsidi silang dari proyek komersial untuk menutupi kerugian.

    Ironisnya, praktik ini justru memicu kenaikan harga properti di segmen pasar bebas, bertolak belakang dengan upaya pemerintah menyediakan hunian terjangkau. Akibatnya, kebijakan yang seharusnya membantu masyarakat berpenghasilan rendah malah menciptakan ketimpangan baru.

    Solusi berkelanjutan diperlukan untuk memutus lingkaran setan ini, seperti insentif fiskal atau alokasi lahan khusus dari pemerintah. Tanpa langkah konkret, target penyediaan perumahan terjangkau akan sulit tercapai.