Johor semakin menjadi magnet bagi investor pusat data, dengan beberapa transaksi properti besar baru-baru ini menunjukkan minat yang terus meningkat di kawasan ini. Perusahaan pengembang UEM Sunrise dan Crescendo Corporation menjadi sorotan setelah menjual sejumlah lahan strategis kepada operator pusat data, menandai babak baru dalam perkembangan infrastruktur digital di wilayah selatan Malaysia ini.
Transaksi terbaru melibatkan UEM Sunrise yang melepas hampir 30 hektar tanah di Iskandar Puteri kepada pengembang pusat data global yang tidak disebutkan namanya. Nilai penjualan mencapai RM144,9 juta, dengan rencana pengembangan fasilitas penyimpanan data di lokasi tersebut. Tak ketinggalan, Crescendo Corporation juga mengumumkan penjualan lahan 20,46 hektar di kawasan Pulai kepada Digital Halo senilai RM115,87 juta, menambah daftar pembeli ternama seperti Microsoft dan STT GDC yang sebelumnya telah mengakuisisi tanah di wilayah sama.
Menariknya, operator telekomunikasi Singapura, Singtel, dikabarkan sedang dalam pembicaraan untuk membangun pusat data di Johor melalui unit Nxera-nya. Jika terealisasi, ini akan menjadi perluasan portofolio Singtel yang saat ini memiliki kapasitas 62MW di Singapura dengan tambahan 58MW melalui proyek DC Tuas yang sedang dibangun. Kemitraan strategis Nxera dengan berbagai perusahaan di Asia Tenggara, termasuk Telkom Indonesia dan Gulf Energy Thailand, menunjukkan potensi besar Johor sebagai hub data regional.
Lokasi strategis Johor yang berbatasan langsung dengan Singapura menjadi faktor utama daya tariknya bagi investor pusat data. Meskipun Singapura mulai melonggarkan moratorium pembangunan pusat data, Johor tetap menjadi alternatif menarik dengan biaya lebih kompetitif dan ketersediaan lahan yang memadai. Sufian Abdullah, CEO UEM Sunrise, menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung ekosistem pusat data Johor yang diharapkan dapat memenuhi permintaan global akan solusi penyimpanan data.