
Kesepakatan ekonomi digital ASEAN yang tengah dipersiapkan akan membuka peluang besar bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah di Malaysia untuk memperluas jangkauan pasar mereka. Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri, Senator Tengku Datuk Seri Zafrul Tengku Abdul Aziz, mengungkapkan bahwa Digital Economy Framework Agreement (DEFA) akan menghilangkan kendala perdagangan lintas batas yang selama ini menghambat pertumbuhan UMKM. Melalui harmonisasi prosedur dan sistem pembayaran terpadu, pengusaha lokal dapat menjangkau konsumen di seluruh Asia Tenggara dengan lebih mudah.
DEFA tidak hanya memfasilitasi perdagangan barang, tetapi juga membuka akses bagi penyedia jasa profesional dan pekerja lepas digital. Tengku Zafrul menekankan bahwa kerangka kerja ini dirancang untuk memastikan manfaat integrasi ekonomi dapat dinikmati secara merata, tidak hanya oleh perusahaan besar. Dengan 99 persen pelaku usaha di kawasan ASEAN merupakan UMKM, inisiatif ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan inklusif dan mengurangi kesenjangan akses pasar.
Selain aspek digital, ASEAN juga berfokus pada pendampingan UMKM dalam menghadapi transisi hijau dan standar keberlanjutan. Tengku Zafrul menyoroti pentingnya dukungan bagi usaha kecil untuk memenuhi persyaratan lingkungan yang semakin ketat, yang menjadi faktor penentu daya saing ekspor. Kerangka kerja khusus telah disiapkan untuk membantu UMKM beradaptasi dengan tuntutan global tanpa terbebani biaya compliance yang tinggi.
Integrasi regional melalui DEFA juga memperkuat posisi ASEAN sebagai destinasi investasi yang menarik. Perusahaan multinasional seperti Microsoft dan Google memilih mendirikan pusat operasional di kawasan ini karena mengandalkan rantai pasok terintegrasi yang efisien. Keberadaan investasi tersebut menciptakan lapangan kerja dan transfer teknologi yang bermanfaat bagi tenaga kerja lokal.
Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN ke-57 di Kuala Lumpur akan menjadi momentum penting untuk mempercepat finalisasi DEFA. Tengku Zafrul menegaskan bahwa kolaborasi regional memberikan leverage yang signifikan bagi Malaysia, mengubah posisinya dari ekonomi menengah menjadi bagian dari blok ekonomi dengan 680 juta penduduk. Skala pasar yang besar ini menjadi daya tarik utama bagi investor global dan katalis pertumbuhan UMKM lokal.