Keberlanjutan adalah gaya hidup baru dan IGBC 2025 memimpin perubahan.

Article featured image

Pembangunan berkelanjutan kini menjadi agenda utama di Malaysia, terutama dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan urbanisasi yang pesat. International Green Build Conference (IGBC) 2025 siap menjadi wadah strategis bagi para pemangku kepentingan untuk berkolaborasi menciptakan solusi inovatif di bidang konstruksi hijau dan perencanaan kota. Acara yang akan digelar pada 19 Agustus 2025 di One World Hotel, Petaling Jaya ini mengusung tema Adaptasi Melalui Inovasi Berkelanjutan, menandai komitmen Malaysia dalam memimpin isu keberlanjutan di kawasan ASEAN.

Konferensi ini tidak hanya menjadi ajang pertemuan para ahli, tetapi juga platform untuk merumuskan kebijakan nasional berbasis ESG (lingkungan, sosial, dan tata kelola). FD Iskandar, Ketua GreenRE, menekankan bahwa IGBC 2025 akan menghadirkan solusi konkret untuk adaptasi iklim dan integrasi teknologi hijau. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah melalui kehadiran Wakil Perdana Menteri Datuk Seri Fadillah Yusof dan Menteri Perumahan Nga Kor Ming, memperkuat posisi acara ini sebagai agenda penting nasional.

Yang menarik, IGBC 2025 menghadirkan beberapa inovasi baru untuk memperluas dampaknya. Ruang pamer interaktif akan menampilkan teknologi hijau terkini, sementara kolaborasi dengan lebih dari 10 universitas lokal memungkinkan keterlibatan generasi muda dalam diskusi keberlanjutan. “Ini langkah strategis untuk menjembatani dunia akademis dan industri,” jelas FD Iskandar. Tur pascakonferensi ke berbagai landmark hijau seperti Merdeka 118 dan Kota Elmina akan memberikan pengalaman langsung kepada peserta tentang praktik terbaik pembangunan berkelanjutan.

Konteks regional turut memberi bobot penting pada acara ini, mengingat Malaysia akan memegang keketuaan ASEAN dan presidensi UN-Habitat. IGBC 2025 selaras dengan berbagai kerangka kerja penting seperti Peta Jalan Transisi Energi Nasional dan tujuan urbanisasi berkelanjutan ASEAN. Dengan menghadirkan pembicara kelas dunia dari Zaha Hadid Architects hingga Parlemen Inggris, konferensi ini diharapkan dapat menghasilkan terobosan kebijakan dan praktik konstruksi hijau yang lebih efektif.