Pasar Bisnis Malaysia Hadapi Berbagai Tantangan dan Peluang
Perusahaan-perusahaan besar di Malaysia sedang menghadapi dinamika bisnis yang beragam, mulai dari tekanan biaya hingga strategi ekspansi. MSM Malaysia Holdings Bhd, salah satu produsen gula terkemuka, mengkhawatirkan dampak pajak penjualan dan jasa (SST) sebesar 5% atas gula mentah yang akan berlaku mulai 1 Juli. Meskipun pajak ini tidak langsung dikenakan pada gula rafinasi, CEO Grup Syed Feizal Syed Mohammad memperingatkan bahwa biaya produksi bisa terdorong naik, berpotensi memengaruhi harga akhir bagi industri.
Di sektor energi, Malaysia akan membangun pabrik kedua untuk konversi sampah menjadi energi (WTE) di Sungai Udang, Melaka, dengan investasi mencapai RM660 juta. Proyek ini dikelola oleh Alam Flora Environmental Solutions Sdn Bhd dan menggunakan model bangun, operasikan, dan miliki. Langkah ini memperkuat komitmen negara dalam mengelola limbah secara berkelanjutan sekaligus meningkatkan kapasitas energi terbarukan.
Sementara itu, Astro Malaysia Holdings Bhd melaporkan penurunan laba bersih sebesar 20,8% pada kuartal pertama tahun fiskal 2026. Untuk mengatasi hal ini, perusahaan berencana memperluas konten lokal dengan harga lebih terjangkau, termasuk di platform streaming sooka. Strategi ini diharapkan dapat menarik lebih banyak pelanggan di tengah persaingan yang semakin ketat.