Apa yang diperlukan untuk menghidupkan kembali Forest City, kota hantu senilai US$100 miliar di Malaysia?

Article featured image

Kehidupan Wafa Aina Wahid dan suaminya berubah drastis setelah memutuskan pindah ke Forest City, proyek properti megah di Johor Bahru. Sebelumnya, eksekutif asuransi ini harus menempuh perjalanan panjang dari Kluang, sementara pasangannya bekerja di Singapura. Kini, mereka bisa tinggal bersama di apartemen tiga kamar dengan biaya sewa terjangkau.

Pasangan ini bukan hanya mencari kenyamanan, tetapi juga efisiensi waktu dan biaya. Lokasi strategis Forest City yang berdekatan dengan Singapura memungkinkan suami Wafa pulang-pergi setiap hari. Proyek senilai US$100 miliar ini menjadi solusi ideal bagi banyak pekerja lintas batas seperti mereka.

Wafa mengungkapkan kebahagiaannya karena tidak perlu lagi menjalani hubungan jarak jauh. Apartemen baru mereka memangkas waktu tempuh lebih dari 50%, sekaligus menyatukan keluarga kecil ini. “Sangat menyenangkan bisa tinggal bersama suami setiap hari,” ujarnya penuh semangat.

Selain faktor kedekatan dengan tempat kerja, harga sewa yang kompetitif menjadi pertimbangan utama. Forest City menawarkan kualitas hidup lebih baik dengan fasilitas lengkap dan akses mudah ke kedua negara. Keputusan ini membuktikan bagaimana proyek properti besar bisa memberikan dampak nyata bagi kehidupan masyarakat.