Pasar properti Asia Pasifik menunjukkan dinamika menarik menuju 2025, dengan tren berbeda di berbagai negara. Para ahli memproyeksikan pemulihan di Hong Kong, perlambatan di Australia, dan pertumbuhan stabil di Malaysia, masing-masing dengan faktor pendorong unik.
Di Hong Kong, laporan CBRE mengungkapkan prospek positif dengan volume transaksi diperkirakan mencapai 60.000 unit. Eddie Kwok menjelaskan pasar primer akan tumbuh dengan harga stabil, sementara pasar sekunder mulai bangkit dari titik terendah. Optimisme ini didukung oleh stabilitas ekonomi dan kebijakan pemerintah yang mendukung.
Australia justru menghadapi perlambatan setelah 22 bulan pertumbuhan berkelanjutan. John McGrath mencatat penurunan 0.1% nilai median nasional sebagai tanda perubahan tren. Meski demikian, pemotongan suku bunga di masa depan diharapkan bisa memulihkan kepercayaan pasar, meski dampak signifikan baru terasa setelah penurunan 1-2%.
Malaysia menjadi sorotan dengan performa kuat sepanjang 2024 yang diperkirakan berlanjut. Kombinasi stabilitas ekonomi, peningkatan FDI, dan proyek infrastruktur besar menjadi katalis pertumbuhan. Para konsultan setuju kenaikan upah minimum dan penurunan pengangguran akan memperkuat daya beli masyarakat.