Di tengah hiruk-pikuk industri properti Malaysia, sosok Tan Sri Eddy Chen muncul sebagai figur yang tak kenal lelah. Dengan pengalaman lebih dari empat dekade, pria berusia 72 tahun ini masih aktif berkontribusi, jauh dari bayangan masa pensiun. Managing Director Grup MKH Bhd ini dikenal dengan gaya sederhananya, sering terlihat dengan kemeja putih lengan tergulung yang menjadi ciri khasnya.
Karir Chen di industri properti dimulai setelah menyelesaikan pendidikan bisnis di Monash University, Australia. Kembali ke Malaysia pada 1982, ia bergabung dengan bisnis keluarga yang awalnya berfokus pada perkebunan sebelum beralih ke pengembangan properti. “Orang tua saya adalah pengusaha sejati yang membuka jalan bagi saya dan saudara saya, Tan Sri Alex Chen,” kenangnya. Proyek revitalisasi kota tua Kajang menjadi batu loncatan penting bagi MKH di bawah kepemimpinannya.
Kiprah Chen di industri properti melampaui perusahaan sendiri. Ia memegang berbagai posisi penting di asosiasi industri, termasuk sebagai Presiden Rehda Malaysia (1998-2002) dan Ketua PR1MA Corp Malaysia (2018-2020). Kontribusinya juga mencakup peran penasihat di berbagai lembaga pendidikan dan pemerintah, membantu merumuskan kebijakan sektor properti. Dedikasinya diakui melalui berbagai penghargaan bergengsi, termasuk Rehda Personality Award dan Outstanding Property CEO Award.
Salah satu pencapaian terbesar Chen adalah transformasi Kajang menjadi pusat perkotaan modern. “Pada 1980-an, kami melihat potensi besar di Kajang yang saat itu menjadi pusat bisnis semarak,” jelasnya. Bersama pemerintah daerah, Chen memimpin upaya revitalisasi yang berhasil mempertahankan pusat administrasi di Kajang. Proyek ini tidak hanya memperkuat posisi MKH, tetapi juga membuka jalan bagi ekspansi perusahaan ke wilayah lain.