Pasar properti Malaysia mencatat tahun 2024 yang dinamis, dipengaruhi oleh berbagai faktor mulai dari kebijakan baru hingga proyek infrastruktur besar. Data terbaru menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam transaksi perumahan, meski beberapa segmen seperti ruang komersial masih menghadapi tantangan. Proyek strategis seperti RTS Link dan ECRL turut memberikan warna baru dalam lanskap properti nasional.
Salah satu tonggak penting tahun ini adalah penandatanganan MoU antara Malaysia dan Singapura untuk memperkuat Zona Ekonomi Khusus Johor-Singapura. Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan mobilitas lintas batas dan menarik lebih banyak investasi asing. Di sektor komersial, penyelesaian proyek 50 Electric Boulevard di Battersea Power Station London menjadi bukti kesuksesan pengembang Malaysia di kancah internasional.
Pencapaian penting lainnya datang dari Merdeka 118 yang berhasil meraih sertifikasi LEED Platinum, menegaskan komitmen Malaysia terhadap pembangunan berkelanjutan. Di sisi lain, Kuala Lumpur menunjukkan kemajuan pesat sebagai kota pintar dengan melonjak 16 peringkat dalam Indeks Kota Pintar global. Peningkatan ini mencerminkan upaya serius dalam mengintegrasikan teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup warga.
Tahun 2023 mencatat rekor nilai transaksi properti tertinggi sepanjang sejarah Malaysia, mencapai hampir RM197 miliar. Sementara itu, investasi besar-besaran dari Siliconware Taiwan di Penang dan perubahan kepemimpinan di Rehda Malaysia turut mewarnai dinamika industri. Penjualan mal oleh Tropicana Corp ke IOI Properties senilai RM680 juta menjadi salah satu transaksi properti komersial terbesar tahun ini.