Malaysia akan membangun properti terpadu senilai $786 juta yang terdiri dari mal, apartemen, dan hotel di sebelah JB.

Article featured image

Johor Bahru akan segera menyaksikan transformasi besar dengan pembangunan kawasan terpadu bernilai RM2,6 miliar di sekitar stasiun RTS Link Bukit Chagar. Proyek ambisius ini merupakan hasil kolaborasi antara Mass Rapid Transit Corporation (MRT Corp) dan Sunway Group, yang ditandatangani di bawah pengawasan Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke.

Fase pertama pembangunan akan dimulai bulan depan dengan fokus pada penyelesaian fasilitas parkir bertingkat yang mampu menampung 1.550 mobil dan 1.015 motor. Fasilitas ini dijadwalkan rampung November 2024, menyongsong operasional RTS Link yang direncanakan mulai Desember 2026. Kawasan ini nantinya akan terintegrasi dengan berbagai moda transportasi termasuk KTM, bus kota, dan sistem kereta intra-kota masa depan.

Selain infrastruktur transportasi, pengembangan ini akan mencakup apartemen layanan, pusat kesehatan, dan fasilitas pendidikan yang ditargetkan selesai awal 2033. Menteri Loke menegaskan proyek ini sebagai bukti kemampuan pengembang Malaysia dalam menciptakan kawasan transit-oriented development (TOD) yang berkelanjutan. “Ini model integrasi rel dan properti yang dirancang untuk jangka panjang,” ujarnya.

RTS Link yang menghubungkan Johor Bahru dengan Woodlands North Singapura ini diharapkan mampu mengangkut 10.000 penumpang per jam, mengurangi kemacetan di Causeway. Proyek empat kilometer ini akan mempersingkat waktu tempuh menjadi sekitar lima menit, menjadi solusi mobilitas lintas batas yang efisien. Pembangunan stasiun CIQ di Woodlands North yang terintegrasi dengan MRT juga telah dimulai tahun ini.