Cerita Utama: Rencana Bandar Malaysia akan diumumkan akhir tahun ini

Article featured image

Dari ketinggian Lantai 82 Menara Kembar Petronas, Datuk Mohd Salem Kailany memandang jauh ke arah Sungai Besi, tempat proyek ambisius Bandar Malaysia akan dibangun. Sebagai CEO baru Grup KLCC (Holdings) Sdn Bhd, ia memikul tanggung jawab besar untuk mengubah visi ini menjadi kenyataan, melanjutkan warisan pengembangan ikonik seperti KLCC dan Putrajaya.

KLCCH, anak perusahaan properti Petronas, mengelola portofolio mengesankan bernilai RM16,2 miliar yang mencakup aset-aset premium seperti Menara Kembar Petronas, Suria KLCC, dan Mandarin Oriental. Melalui KLCCP Stapled Group—reksa dana properti terbesar di Malaysia—perusahaan ini mencatat pendapatan rekor RM1,7 miliar pada 2024, menunjukkan pertumbuhan yang stabil di tengah pasar yang dinamis.

Proyek Bandar Malaysia, yang akan dibangun di bekas pangkalan Angkatan Udara Kerajaan Malaysia seluas 486 hektar, menjadi fokus utama Salem. Dengan perkiraan penyelesaian dalam 50 tahun, proyek ini dirancang sebagai pusat bisnis internasional sekaligus kota yang layak huni. “Kami ingin menciptakan ikon baru, setara dengan KLCC dan Putrajaya,” ujarnya, menekankan pentingnya pendekatan terukur dan berorientasi detail.

Dengan lebih dari 30 tahun pengalaman di industri properti, termasuk peran sebelumnya sebagai CEO UDA Holdings Bhd, Salem membawa perspektif strategis dalam pengembangan skala besar. Ia percaya pada kolaborasi tim dan inovasi bertahap untuk menghadapi tantangan proyek sebesar Bandar Malaysia. “Ini bukan hanya tentang pengalaman, tapi bagaimana kami menciptakan nilai baru,” tambahnya, menegaskan komitmennya terhadap keberlanjutan dan inklusivitas.