Transaksi properti turun 8,9% menjadi RM51,42 miliar pada Q1 2025 di tengah meningkatnya rumah tidak terjual.

Article featured image

Pasar properti Malaysia menunjukkan dinamika yang beragam di awal tahun 2025, dengan tren penurunan transaksi namun peningkatan aktivitas konstruksi. Data terbaru mengungkapkan penurunan 6,2% dalam volume transaksi dan 8,9% dalam nilai dibandingkan kuartal pertama 2024, dengan total 97.772 transaksi senilai RM51,42 miliar. Sektor perumahan tetap menjadi penyumbang utama, mencakup lebih dari 60% total transaksi properti nasional.

Aktivitas pembangunan justru menunjukkan pertumbuhan signifikan, dengan jumlah properti yang mulai dibangun melonjak 32,5% menjadi 28.344 unit. Kenaikan paling dramatis terjadi di segmen apartemen layanan, yang mengalami peningkatan 100% dalam permulaan konstruksi. Peluncuran unit perumahan baru juga meningkat lebih dari dua kali lipat, menunjukkan optimisme pengembang meski pasar sekunder sedang lesu.

Indeks harga rumah nasional tetap stabil dengan kenaikan moderat 0,9%, mencapai rata-rata RM486.070 per unit. Hampir semua negara bagian mencatat kenaikan harga, meskipun tiga wilayah utama seperti Kuala Lumpur justru mengalami penurunan. Fenomena overhang perumahan meningkat menjadi 23.515 unit, namun menunjukkan perbaikan di segmen apartemen layanan yang turun 6,7%.

Berbagai kebijakan pemerintah tampaknya mulai membuahkan hasil dalam menstabilkan pasar. Inisiatif khusus di Johor seperti zona ekonomi Johor-Singapura dan insentif di Forest City berhasil mengurangi overhang apartemen layanan di wilayah tersebut. Tren ini mengindikasikan bahwa strategi terfokus mungkin menjadi kunci dalam mengatasi ketidakseimbangan pasar properti nasional.