Transaksi properti turun 8,9% menjadi RM51,42 miliar pada kuartal pertama 2025.

Article featured image

Pasar properti Malaysia menunjukkan dinamika menarik di awal 2025 dengan tren yang beragam antar subsektor. Meski terjadi penurunan volume transaksi sebesar 6,2% menjadi 97.772 unit dibanding kuartal sebelumnya, sektor perumahan tetap menjadi penyumbang terbesar dengan lebih dari 59.000 transaksi senilai RM24 miliar.

Sektor konstruksi justru mencatat pertumbuhan signifikan dengan jumlah properti yang mulai dibangun melonjak 32,5% year-on-year. Properti apartemen servis menjadi primadona dengan kenaikan pembangunan mencapai 100%, didorong oleh berbagai insentif pemerintah di wilayah khusus seperti Johor. Peluncuran unit baru juga meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 12.498 unit.

Indeks harga rumah nasional bergerak naik tipis 0,9% dengan rata-rata harga RM486.070 per unit. “Hampir semua negara bagian mencatat kenaikan moderat, kecuali Sabah, Sarawak, dan Kuala Lumpur yang justru mengalami penurunan 2,4%,” jelas Abdul Razak Yusak dari Departemen Penilaian dan Layanan Properti.

Di tengah pertumbuhan tersebut, persoalan overhang perumahan masih menjadi tantangan dengan jumlah unit tak terjual mencapai 23.515 bernilai RM15 miliar. Namun, overhang apartemen servis justru menunjukkan perbaikan dengan penurunan 6,7% menjadi 18.246 unit. Kebijakan khusus pemerintah di Johor terbukti efektif menekan tingkat overhang apartemen servis hingga 5,6%.