Perusahaan teknologi global semakin memperluas jejaknya di Asia Tenggara, dengan Google menjadi yang terbaru melalui pembelian lahan strategis di Malaysia. Raksasa digital asal AS ini mengakuisisi area seluas 157 hektar di Port Dickson senilai MYR 455,2 juta untuk pengembangan pusat data. Transaksi ini dilakukan melalui afiliasi lokal Pearl Computing Malaysia, dengan pengembang Gamuda Bhd bertindak sebagai pengawas proyek senilai MYR 1 miliar.
Di Jepang, Nippon Telegraph and Telephone (NTT) membuat gebrakan besar dengan rencana privatisasi NTT Data senilai JPY 2,37 triliun. Penawaran tender dengan harga JPY 4.000 per saham—34% lebih tinggi dari harga pasar—memicu lonjakan permintaan saham hingga mencapai batas atas perdagangan. Langkah strategis ini menunjukkan komitmen NTT untuk memperkuat kontrol atas unit teknologi informasinya di tengah persaingan industri yang semakin ketat.
Sektor properti Asia mencatat beberapa perkembangan menarik pekan ini. Frasers Property milik konglomerat Thailand melaporkan kenaikan laba bersih menjadi S$135,6 juta, didorong kinerja kuat bisnis perumahan Singapura. Sementara itu, Daiwa House Logistics Trust mengalami penurunan pendapatan distribusi sebesar 9,9% akibat tekanan biaya pinjaman, meski portofolio propertinya menunjukkan pertumbuhan 2,7% setelah ekspansi ke Vietnam.
Pasar properti komersial juga menunjukkan dinamika menarik. Ayala Land dari Filipina mengisyaratkan rencana akuisisi hotel mewah di Manila sebagai bagian strategi perluasan portofolio. Di Hong Kong, tiga pengembang besar diprediksi akan menguasai 60% pasokan perumahan baru dalam dua tahun mendatang, mencerminkan pergeseran preferensi konsumen ke unit lebih kecil di tengah ketidakpastian ekonomi.