Rahim & Co: Harga properti residensial Melaka perlahan naik, sektor industri mungkin hadapi kelebihan pasokan

Article featured image

Pasar properti Melaka menunjukkan tren positif dengan pertumbuhan yang terkendali, berbeda dengan beberapa wilayah lain di Malaysia yang mengalami kenaikan harga terlalu cepat. Menurut analisis terbaru Rahim & Co Property Market Review 2024/2025, harga rata-rata rumah di negara bagian ini naik dari RM214.000 pada 2015 menjadi RM340.000 tahun ini, mencerminkan keseimbangan antara permintaan dan keterjangkauan. Sulaiman Saheh, Direktur Penelitian Rahim & Co, menyoroti bahwa Melaka termasuk salah satu pasar perumahan paling terjangkau di Malaysia berdasarkan rasio pendapatan terhadap harga.

Sektor perumahan Melaka mencatat rekor baru dengan 20.321 transaksi senilai RM6,7 miliar pada 2024, meningkat 20,5% dalam volume dan 15,5% dalam nilai dibandingkan tahun sebelumnya. Fiqri Rohaizad, Manajer Senior Layanan Penilaian Rahim & Co, mengungkapkan bahwa properti berbasis tanah menjadi andalan dengan potensi apresiasi yang menjanjikan. Sementara itu, pasar hunian tinggi mulai stabil dengan penyesuaian harga yang lebih realistis, menandakan kematangan pasar.

Di luar sektor residensial, properti industri di Melaka menghadapi tantangan kelebihan pasokan meskipun mendapat dukungan insentif pemerintah. Fiqri mengingatkan bahwa antusiasme pengembang terhadap proyek industri berisiko menciptakan ketidakseimbangan pasar, mirip dengan yang terjadi sebelumnya pada sektor ritel berbasis cloud. Tingkat hunian di beberapa kawasan industri belum pulih sepenuhnya, meskipun sektor komersial menunjukkan perbaikan bertahap dengan masuknya merek-merek besar seperti Jaya Grocer dan Uniqlo.

Wilayah pengembangan utama Melaka terbagi di tiga koridor—utara, tengah, dan selatan—dengan potensi berbeda. Kawasan selatan, khususnya di sekitar Jasin, dinilai memiliki prospek jangka panjang berkat transformasi lahan perkebunan menjadi kawasan terencana. Scientex Jasin Mutiara Botani Parkland dan Taman Merlimau Mutiara termasuk proyek yang patut diperhatikan. Fiqri menekankan bahwa meski peta mungkin tidak langsung menampilkan potensinya, dinamika kepemilikan lahan sebelumnya membuka peluang pengembangan baru.