WTW: Tren masa depan yang membentuk pasar properti Malaysia pada tahun 2025

Article featured image

Pasar properti Malaysia sedang menapaki babak baru di tahun 2025, dengan berbagai proyek strategis dan inovasi teknologi yang siap mengubah lanskap investasi. Menurut analisis CBRE | WTW, momentum ini tidak hanya didorong oleh pembangunan infrastruktur skala besar, tetapi juga oleh adaptasi konsep urban berkelanjutan dan digitalisasi sektor properti.

Laporan terbaru mereka, “Sustaining Game Changers”, menggarisbawahi peran kunci proyek seperti East Coast Rail Link (ECRL) dan Johor-Singapore Rapid Transit System (RTS Link) dalam memperkuat konektivitas regional. Tan Ka Leong, Direktur Pelaksana CBRE | WTW, menekankan bahwa integrasi teknologi canggih dan kebijakan pembangunan yang dinamis akan menjadi penentu utama pertumbuhan pasar. “Ini saat yang tepat bagi investor untuk memanfaatkan peluang di berbagai segmen, mulai dari perumahan hingga kawasan industri berbasis AI,” ujarnya.

Di Lembah Klang, sektor industri dan ritel menunjukkan tren positif berkat adopsi solusi digital dan sertifikasi hijau. Mary Kurien dari CBRE | WTW menyoroti bagaimana mal-mal tradisional beradaptasi dengan menawarkan pengalaman hiburan terpadu, sementara hotel-hotel baru bersiap menyambut lonjakan wisatawan menjelang Visit Malaysia 2026. “Permintaan akan ruang kerja fleksibel dan fitur ramah lingkungan juga semakin meningkat, mencerminkan perubahan preferensi konsumen,” tambahnya.

Sementara itu, Iskandar Malaysia diprediksi menjadi pusat pertumbuhan baru, terutama dengan adanya Johor-Singapore Special Economic Zone (JS-SEZ) dan proyek RTS Link. Paul Brendan Chan menjelaskan bahwa konektivitas yang lebih baik telah menarik minat investor properti residensial dan komersial. “Pasar yang kuat ini, ditambah dengan insentif kebijakan, membuat Johor semakin kompetitif di kawasan Asia Tenggara,” katanya.