Malaysia siap memainkan peran kunci dalam memperkuat ekonomi ASEAN menjelang 2025, dengan Johor muncul sebagai pusat pertumbuhan properti dan investasi yang dinamis. Laporan terbaru dari Henry Butcher Malaysia mengungkapkan bahwa posisi strategis negara bagian ini, didukung oleh proyek infrastruktur besar dan kemitraan dengan Singapura, menciptakan ekosistem yang menarik bagi investor domestik maupun asing.
Percepatan pembangunan di Johor Bahru dan kawasan Iskandar Malaysia diprediksi akan mendorong pertumbuhan di berbagai sektor properti. Infrastruktur kelas dunia seperti Rapid Transit System (RTS) Link dan Zona Ekonomi Khusus Johor-Singapura (JS-SEZ) semakin memperkuat daya saing regional Johor. Meski tantangan geopolitik global tetap ada, kondisi ini justru membuka peluang bagi Johor untuk berkembang sebagai hub logistik dan perdagangan yang vital di Asia Tenggara.
Lima sektor utama diproyeksikan menjadi penggerak investasi properti Johor pada 2025. Pertama, pusat data yang menjawab kebutuhan ekonomi digital. Kedua, industri manufaktur berteknologi tinggi, terutama semikonduktor. Ketiga, logistik yang didukung konektivitas transportasi yang makin baik. Keempat, properti residensial dan komersial di kawasan perkotaan utama. Kelima, pariwisata dan perhotelan yang terus berkembang berkat kedekatan dengan Singapura.
Pasar perumahan Johor menunjukkan tanda-tanda pemulihan, dengan kebijakan pemerintah seperti pengecualian pajak materai hingga akhir 2025 berhasil mengurangi persediaan rumah belum terjual. Minat investor asing, khususnya dari Singapura dan Tiongkok, juga meningkat signifikan berkat program MM2H yang direvisi dan fasilitas bebas visa. Kawasan-kawasan premium seperti Forest City dan Medini terus menunjukkan kinerja kuat, mencerminkan keyakinan pasar terhadap prospek jangka panjang Johor sebagai destinasi investasi properti yang menjanjikan.