Pasar properti saat ini menunjukkan tren menarik: perempuan memegang kendali utama dalam keputusan pembelian rumah. Data terbaru mengungkapkan bahwa 68% keputusan akhir tentang properti diambil oleh wanita, sementara hanya 51% pria yang aktif terlibat dalam proses pencarian rumah. Fakta ini seharusnya menjadi pertimbangan penting bagi para penjual dan agen properti dalam menyusun strategi pemasaran.
Penelitian oleh Quick Move Now terhadap 2.000 pasangan pemilik rumah menemukan pola yang konsisten. Tiga dari sepuluh pria mengaku membeli properti yang sebenarnya tidak mereka sukai demi memenuhi keinginan pasangan. Lebih mengejutkan lagi, satu dari lima responden pria bahkan membeli rumah tanpa pernah melihat langsung properti tersebut. Sebagian besar interaksi dengan agen properti dan kunjungan rumah justru dipimpin oleh perempuan, mencapai 73% kasus.
Perbedaan gender dalam preferensi properti tampak jelas dalam berbagai survei. Perempuan cenderung lebih terpengaruh oleh estetika interior, faktor kenyamanan, dan lokasi strategis seperti dekat sekolah berkualitas. Sebaliknya, pria lebih fokus pada aspek teknis seperti kondisi bangunan dan akses transportasi. Data dari Santander Mortgages menunjukkan 85% pria memprioritaskan pertimbangan praktis, sementara 68% wanita lebih memperhatikan kesan visual dan ‘faktor wow’ suatu properti.
Strategi pemasaran yang efektif perlu menyesuaikan dengan preferensi perempuan sebagai decision maker utama. Beberapa langkah praktis termasuk menonjolkan ruang hidup yang lapang, menciptakan kesan hangat melalui dekorasi, serta memperhatikan area outdoor seperti taman atau teras. Tren pembelian properti oleh perempuan lajang juga meningkat signifikan, dengan pertumbuhan 14% aplikasi hipotek mandiri dalam lima tahun terakhir.