Pemerintah China kembali mengambil langkah stimulus ekonomi dengan menurunkan suku bunga acuan untuk mendorong pertumbuhan sektor properti yang masih lesu. Pada Selasa lalu, People’s Bank of China memangkas Loan Prime Rate (LPR) lima tahun sebesar 10 basis poin menjadi 3,5 persen, yang menjadi patokan utama untuk kredit perumahan.
Penyesuaian suku bunga ini merupakan yang pertama kali sejak Oktober tahun lalu, menunjukkan upaya serius Beijing dalam menstabilkan pasar properti. Selain LPR lima tahun, suku bunga acuan satu tahun untuk pinjaman korporasi juga turun 10 basis poin menjadi 3,0 persen, menandai respons terhadap tekanan ekonomi yang semakin kompleks.
Kebijakan moneter ini sejalan dengan keputusan bank sentral awal bulan yang telah memotong suku bunga reverse repo tujuh hari. Gubernur Pan Gongsheng sebelumnya telah memberi sinyal bahwa langkah ini akan berdampak pada penyesuaian suku bunga hipotek, meskipun banyak analis menilai pemotongan kali ini masih terlalu kecil untuk benar-benar memulihkan sektor properti.
Sektor properti China terus menjadi beban ekonomi sejak munculnya krisis solvabilitas di kalangan pengembang besar. Pemerintah berupaya keras menyeimbangkan antara stimulus ekonomi dan stabilitas keuangan, terutama dalam menghadapi ketidakpastian global di bawah pemerintahan Donald Trump yang akan kembali berkuasa.