Pasar properti diperkirakan akan mengalami pertumbuhan stabil ke depan

Article featured image

Pasar properti Malaysia menunjukkan sinyal optimis menyambut tahun 2025, didorong oleh proyek infrastruktur strategis dan pertumbuhan ekonomi yang stabil. Hal ini terungkap dalam KTT Properti Malaysia ke-17 (17MPS) yang digelar PEPS di Kuala Lumpur, menghadirkan analisis mendalam dari berbagai pemangku kepentingan industri. Acara ini menjadi wadah penting bagi pelaku pasar untuk memahami dinamika terkini dan proyeksi ke depan.

Norhisham Shafie dari Napic memaparkan capaian positif sepanjang 2024, dengan kenaikan 6,2% volume transaksi dan 14,4% nilai transaksi secara tahunan. Sektor komersial menjadi penyumbang utama pertumbuhan ini, terutama di wilayah-wilayah yang terdampak proyek besar seperti MRT dan pengembangan TRX. Wilayah Johor juga mencatat lonjakan signifikan berkat proyek JS-SEZ dan RTS Link, yang menarik investasi asing dan mendongkrak aktivitas properti.

Infrastruktur menjadi katalis utama pertumbuhan pasar properti nasional. Pan Borneo Highway misalnya, telah memberi dampak besar bagi Sabah dan Sarawak, khususnya di subsektor industri. Data menunjukkan peningkatan transaksi di kedua negara bagian tersebut, membuktikan keterkaitan erat antara pembangunan infrastruktur dengan vitalitas ekonomi lokal. Proyek-proyek strategis ini tidak hanya meningkatkan konektivitas tetapi juga menciptakan pusat-pusat ekonomi baru.

Para ahli memprediksi tren positif ini akan berlanjut di tahun 2025, dengan pertumbuhan yang lebih merata di berbagai segmen properti. Dukungan pemerintah melalui berbagai kebijakan dan proyek infrastruktur besar dipercaya akan menjaga stabilitas pasar. Dengan fondasi yang kuat dan momentum yang terjaga, industri properti Malaysia siap menghadapi tahun baru dengan optimisme yang terukur.