Akankah sistem kredit Madani bekerja lebih baik?

Article featured image

Pembangunan rumah murah di perkotaan seringkali terkendala oleh mahalnya harga lahan, terutama di kawasan strategis. Di Kuala Lumpur, misalnya, harga tanah mencapai rata-rata RM570 per kaki persegi, jauh melampaui batas harga jual Residensi Madani yang ditetapkan di bawah RM300 psf.

Biaya konstruksi dan pengembangan yang tinggi semakin memperumit situasi, membuat proyek perumahan terjangkau menjadi tidak layak secara finansial bagi pengembang. Tanpa intervensi, mereka terpaksa mengandalkan subsidi silang dari proyek komersial untuk menutupi kerugian.

Ironisnya, praktik ini justru memicu kenaikan harga properti di segmen pasar bebas, bertolak belakang dengan upaya pemerintah menyediakan hunian terjangkau. Akibatnya, kebijakan yang seharusnya membantu masyarakat berpenghasilan rendah malah menciptakan ketimpangan baru.

Solusi berkelanjutan diperlukan untuk memutus lingkaran setan ini, seperti insentif fiskal atau alokasi lahan khusus dari pemerintah. Tanpa langkah konkret, target penyediaan perumahan terjangkau akan sulit tercapai.